BBM Kosong, Sopir Travel Khawatir tak Bisa Menambang

BBM Kosong, Sopir Travel Khawatir tak Bisa Menambang

RIAUMANDIRI.CO - Karena kekosongan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Kota Pekanbaru, menyebabkanya antrean panjang kendaraan hingga mengular ke jalanan. Dari pantauan Haluan Riau di sejumlah SPBU, kondisi itu turut mengundang kekecewaan dan kekesalan dari masyarakat.

Seperti diungkapkan oleh Vivi (42). Dirinya merasa kesal karena tidak bisa mengisi BBM ketika hendak melakukan pengisian di SPBU Jalan Tuanku Tambusai. Vivi harus memutar balikkan kendaraannya karena petugas menuturkan bahwa minyak sedang kosong.

"Minyak kosong ya, kak," begitu ungkap salah seorang petugas SPBU tersebut.


Diceritakan Vivi, memang ketika dirinya mendatangi SPBU tersebut suasana SPBU terlihat sepi. Padahal biasanya SPBU tersebut selalu ramai dan selalu memiliki stok minyak. "Kita tentu heran, kalau cuma 1 jenis minyak yang kosong mungkin ga jadi pertanyaan, tetapi ini seluruh jenis minyak kosong," papar Vivi kesal.

Sementara itu, di SPBU Jalan SM Amin, terlihat panjangnya antrean kendaraan, mulai dari truk, kendaraan kecil, bahkan motor. Terlihat antrean panjang hingga mengular sampai ketepi jalan raya, khususnya truk berbahan bakar Solar.
 
Diungkapkan salah seorang pengendara travel Pekanbaru-Dumai, Iwan (54) bahwa dirinya sudah mengantre kurang lebih 1 jam lamanya. Dia harus sabar menunggu antrean untuk bisa mendapatkan minya solar. Dituturkan Iwan, bahwa dirinya harus mendapatkan minyak karena harus membawa penumpang yang sudah membeli tiket ke luar kota.

"Kalau saya tidak dapat minyak bagaimana saya bisa menambang dan mengantar penumpang nantinya. Harusnya, stok minyak tidak boleh langka karena seluruh aktivitas masyarakat tergantung dengan BBM. Memang di SPBU ini ada minyak, tetapi hampir di seluruh slot pompa banyak antrean," ujar Iwan.

Ia juga menambahkan, seharusnya Pertalite tidak boleh langka karena sebelumnya pemerintah sudah menghapuskan premium. "Sekarang, giliran semua masyarakat sudah mulai beralih ke pertalite malah BBM jadi tambah sulit untuk didapatkan," keluh Iwan.

Sama halnya dengan Iwan, Rudi (35) warga Panam, menuturkan bahwa dirinya juga mengalami hal yang sama saat ingin mengisi minyak di salah satu SPBU di panam. Namun, dirinya terpaksa harus menahan kecewa karena dirinya harus antre di SPBU sejak pukul 15.00 Wib hingga pukul 18.00 masih terjebak antrean. Padahal dirinya harusnya berangkat pulang kampung ke Sumbar, karena ada acara keluarga.

"Terpaksa sabarlah, kalau tidak isi minyak bagaimana caranya bisa jalan. Sementara di SPBU ini pertalite habis dan saya terpaksa harus ganti beli Pertamax. Jadinya nambah deh, budget saya beli minyak," keluh Rudi.



Tags Ekonomi