Webinar Literasi Digital: Bijak Berkomentar di Internet

Webinar Literasi Digital:  Bijak Berkomentar di Internet

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Webinar literasi digital pada siang ini, Rabu, 01 September 2021 dimulai pukul 13.59 yang dibuka oleh moderator, Rizky Al Yusra. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Bijak Berkomentar di Ruang Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @dieva_ipeh selaku Designer. Moderator menyapa dan berbincang dengan key opinion leader pada pukul 14.10.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 14.12 narasumber pertama yaitu, Muhamad Rosit, M.Si. membawakan materi. Beliau adalah seorang Wakil Dekan Bidang Akademik Fikom Universitas Pancasila. Materi yang disampaikan adalah “Cakap Berkomentar di Ruang Digital”.


SUMMARY: Hindari berita-berita bohong atau hoax dengan cara membaca berita dari sumber yang kredibel, cek fakta, pembaca harus bisa membedakan antara fakta dan opini, lihat alamat situs yang menyebarkan berita, jangan menelan mentah-mentah informasi dari internet, baca sumber lain. Jangan mudah terprovokasi, dan selalu ingat tidak semua yang ada di internet itu benar.

Ruang lingkup kecakapan digital meliputi mengakses, mencari, menyaring, memanfaatkan, dan mendistribusikan. Pendekatan-pendekatan yang ada di ruang digital adalah up stream yaitu berupa literasi digital, middle stream yaitu penindakan di ruang digital, dan terakhir downs stream yaitu penindakan di dunia nyata. Dalam mengekspresikan pendapat di ruang digital dengan mengelola privasi komunikasi, menyampaikan berdasarkan data dan fakta, hindari opini yang provokatif dan multitafsir, dan terakhir sopan santun dan etika komunikasi. Hal yang perlu dilakukan dalam menggunakan media sosial adalah menjaga privasi, jaga keamanan akun, menghindari hoax, menyebarkan hal positif, dan menggunakan seperlunya. Yang tidak diperbolehkan adalah memulai konflik, curhat masalah pribadi, menjelekkan orang lain, berbagi suatu hal secara berlebihan, dan bersikap terlalu ekstrem dalam menanggapi sesuatu. 

Cara menjawab komentar yang negative adalah dengan tetap bersikap positif, berhati-hati, bersikap sopan, dan minta hapus komentar dengan cara yang baik. Hindari berita-berita bohong atau hoax dengan cara membaca berita dari sumber yang kredibel, cek fakta, pembaca harus bisa membedakan antara fakta dan opini, lihat alamat situs yang menyebarkan berita, jangan menelan mentah-mentah informasi dari internet, baca sumber lain. Jangan mudah terprovokasi, dan selalu ingat tidak semua yang ada di internet itu benar. Pemaparan selesai pada pukul 14.41 WIB.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Ali Mansur, MA. menyampaikan materi pada pukul 14.46. Beliau adalah seorang Akademisi Politik Hukum dan Filsafat Hukum UIN Syarif Hidayatulla Jakarta. Materi yang disampaikan berjudul “Membangun Masyarakat Digital yang Berbudaya Indonesia”.

SUMMARY: Agar aman bermedia sosial kita harus membangun kesadaran bahwa ruang digital penuh resiko, butuh pengetahuan yang cukup tentang manajemen resiko, hadapi atau di hindari, dan harus siap akan pengetahuan, siap mental, dan orientasi pada Kesehatan.

Kita memiliki tanggung jawab sosial untuk menyampaikan literasi digital kepada setiap orang yang kita temui. Isu keamanan menjadi perhatian serius provider banyaknya competitor, provider mau tidak mau harus melakukan inovasi. Posisi tawar agar bisnis platform dapat survive. Bagian dari upaya perlindungan dan tanggung jawab sosial bagi keamanan dan privasi pengguna, ditengah tingginya potensi kejahatan siber. Kita memiliki kebebasan informasi pribadi dari perhatian yang tidak diinginkan seperti tracking lokasi, browsing history, cam dan microphone device. Keamanan memiliki kebebasan data dari potensi ancaman, seperti tercurinya username, password, dan data penting lainnya. Agar aman bermedia sosial kita harus membangun kesadaran bahwa ruang digital penuh resiko, butuh pengetahuan yang cukup tentang manajemen resiko, hadapi atau di hindari, dan harus siap akan pengetahuan, siap mental, dan orientasi pada Kesehatan. Narasumber kedua selesai memaparkan materi pukul 15.12.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Hotna Sari, S.Pd.I., M.A. pada pukul 15.17. Beliau selaku Dosen STAI Ar-Ridoh Bagansiapiapi. Materi yang disampaikan adalah “Digital Ethics”.

SUMMARY: Fungsi etika adalah untuk mengetahui apakah benar atau salah. Apakah Baik atau buruk. Apakah sesuai atau bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku didalam sebuah lingkungan sosial, dan bagaimana pula dalam media sosial.

Siberkreasi & Deloitte (2020) merumuskan etika digital (digital ethics) adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan media digital mestinya diarahkan pada niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. Apalagi di Indonesia yang multikultur, maka etika digital sangat relevan dipahami dan dipraktekkan oleh semua warga Indonesia. Fungsi etika adalah untuk menilai apakah apakah tindakan-tindakan yang dilakukan dalam berinteraksi dengan sosial, apakah benar atau salah. Apakah Baik atau buruk apakah sesuai atau bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku didalam sebuah lingkungan sosial.

Fungsi etika adalah untuk mengetahui apakah benar atau salah. Apakah Baik atau buruk. Apakah sesuai atau bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku didalam sebuah lingkungan sosial, dan bagaimana pula dalam media sosial. Di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung, artinya di manapun kita berada kita tetap harus menghormati aturan yang berlaku. Castells (2010) menyebutnya sebagai sebuah bentuk masyarakat baru akibat maraknya penggunaan internet baik melalui PC, Laptop maupun smartphone. Etika perlu dilakukan agar masyarakat dapat tertib, teratur, damai, patuh terhadap norma-norma, dan bertanggung jawab. Materi oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 15.26 WIB.

Materi keempat disampaikan oleh Kasim Dahlan, S.Sos., M.M. Beliau selaku Senior Surveyor. Pemaparan dimulai pada pukul 15.30. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Memahami Multikulturalisme dalam Ruang Digital”.

SUMMARY: Digitalisasi telah menjadi pengaruh yang sangat luas pada budayanya karena munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massal, dan meluasnya penggunaan komputer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone. Teknologi digital ada di mana-mana di seluruh dunia sehingga studi tentang budaya digital berpotensi mencakup semua aspek kehidupan sehari-hari.

Digitalisasi telah menjadi pengaruh yang sangat luas pada budayanya karena munculnya internet sebagai bentuk komunikasi massal, dan meluasnya penggunaan komputer pribadi dan perangkat lain seperti smartphone. Teknologi digital ada di mana-mana di seluruh dunia sehingga studi tentang budaya digital berpotensi mencakup semua aspek kehidupan sehari-hari, dan tidak terbatas pada internet atau teknologi komunikasi modern. Berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi computer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan. Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya. Di sisi lain, akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas.

Perkembangan dunia digital sudah mencapai semua aspek dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi bahkan dalam proses kegiatan belajar di sekolah. Hasil kegiatan melalui ruang digital juga dapat lebih efisien dan lebih  akurat dalam proses pengerjaannya dibandingkan dengan kinerj manusia yang sibuk dengan melalui kegiatan luar ruangan  dapat memberikan rasa Lelah. Multikulturalisme bertentangan dengan monokulturalisme dan asimilasi yang telah menjadi norma dalam paradigma negara-bangsa (nation-state) sejak awal abad ke-19. Monokulturalisme menghendaki adanya kesatuan budaya secara normatif (istilah 'monokultural' juga dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas yang belum terwujud (pre-existing homogeneity). Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan cara mengurangi perbedaan-perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru. Materi keempat selesai dipaparkan pada pukul 15.50 WIB.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

 

  1. Nomu Adisty memberikan pertanyaan kepada Muhamad Rosit, M.Si.

Q : Bagaimana membenarkan berita hoax yang ada di grup WhatsApp keluarga tanpa membuat orang yang mengirim tersebut tidak sakit hati dan memberikan berita yang benar?

A : Buktikan dengan data bahwa informasi tersebut adalah tidak benar, berikan masukkan dengan santun dan etika yang baik, jangan terkesan memarahi tetapi tetap menghargai karena bagaimana pun keluarga harus dihormati.

 

  1. Indriana memberikan pertanyaan kepada Ali Mansur, MA.

Q : Bagaimana menurut bapak jika kita masuk ke sebuah fitur yang mengharuskan mengisi data pribadi. Seperti banyak sekali yang lagi marak sekarang ini. Adakah tips dan triknya agar aman berdigital. Dan bagaimana kita bisa membedakan kasus hoax yang beredar sekarang ini?

A : Pastikan dahulu aplikasi tersebut sudah tergintegrasi dan sudah tercatat dengan OJK dan pastikan platform tersebut taat hukum, hati-hati penipuan kita harus cek dahulu izin aplikasi dan lain-lain.

 

  1. Mistanul Aulia memberikan pertanyaan kepada Hotna Sari, S.Pd.I., M.A.

Q : Bila kita menemukan konten di media sosial yang tidak sesuai dengan etika digital, langkah apa yang seharusnya kita lakukan agar konten tersebut tidak membuat orang lain terpengaruh untuk mengikutinya dan tidak semakin viral?

A : Jika kita menemukan konten yang tidak baik atau tidak mendidik maka berikan nasehat dan contoh yang baik, bagaimana tata cara beretika yang baik. Lakukan perbuatan agar ia dapat mencontoh bagaimana tata cara yang baik. 

 

  1. Andi S memberikan pertanyaan kepada Kasim Dahlan, S.Sos., M.M.

Q : Bagaimana cara menciptakan kesinkronan atau keseimbangan antara budaya Indonesia dan budaya digital sehingga kedua nya dapat diterapkan di era saat ini?

A : Berikan pemahaman tanpa memberikan pertumpahan SARA, agama, dan lain-lain. Kita harus mampu berkomunikasi di ruang public khususnya dunia maya.

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 15.55. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, @dieva_ipeh. Moderator bertanya kepada Key Opinion Leader seputar pengalaman yang dialami dalam menggunakan aplikasi dan pengguna aktif media sosial.

@dieva_ipeh : Jika kita sudah berani mempublic media sosial kita maka kita sudah siap apapun komentar orang. Apapun yang terjadi kita harus berpikir secara positif, jangan sampai salah Langkah dalam menggunakan media sosial. Postinglah sesuatu hal yang tidak memancing perdebatan dan emosi.

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. Pukul 16.30 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!