Tebas Kepala dan Tangan Istri, Pemuda di Pekanbaru Mengaku Ingin Bunuh Diri

Tebas Kepala dan Tangan Istri, Pemuda di Pekanbaru Mengaku Ingin Bunuh Diri

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Melton (26) sempat ingin bunuh diri usai menghabisi nyawa istrinya, Belda Sansiska (30). Melton frustasi setelah terlanjur menebas kepala dan tangan Belda di depan bayinya yang kala itu terbaring di kamar.

Namun, Melton mengurungkan niatnya dan justru menyerahkan diri ke polisi dan berniat mempertanggungjawabkan perbuatan kejamnya itu.

"Tersangka ini sempat terpikir akan bunuh diri, dan melompat dari atas jembatan Sungai Siak," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, melalui Kapolsek Rumbai Pesisir Kompol Maitertika saat memimpin ekspos.


Pada Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 19.00 WIB, atau empat jam setelah aksi sadisnya, Melton menyerahkan diri ke Polsek Payung Sekaki.

"Karena tempat kerja tersangka dekat dengan Polsek Payung Sekaki. Dia menyerahkan diri dan menceritakan hal tersebut," terang Maitertika.

Diberitakan sebelumnya, kejadian tragis itu berawal dari rasa tak terima saat Melton dituduh selingkuh. Akibatnya, Melton menebas kepala dan tangan istrinya dengan sebilah parang. Istrinya tumbang seketika, lalu ditinggalkan begitu saja.

Melton 'kalap' karena istrinya tidak ingin memperbaiki hubungan rumah tangga mereka dan meminta pisah.

Aksi sadis itu terjadi di kediaman tersangka, di Kecamatan Rumbai, Sabtu (3/7) petang. 

"Sebelum kejadian, 3 hari sebelumnya korban (istri) mengetahui bahwa pelaku (suami) selingkuh dari chat ponsel. Sejak saat itu korban ingin mengakhiri hubungan dengan pelaku. Sehingga pelaku sakit hati," kata Kapolresta Pekanbaru, Nandang Mu'min Wijaya, Minggu (4/6)

"(Kemarin) korban mengantar air ke rumah mertuanya, saat sudah pulang pelaku meminta dimasakkan makanan namun korban menolak," tambahnya.

Kemudian, pelaku memberikan uang kepada korban dan meminta untuk dibelikkan makanan, tapui korban juga menolak.

Setelah itu, terjadi pertengkaran di antara keduanya. Saat itu, korban meminta pisah dan tidak ingin memperbaiki hubungan rumah tangga. Korban pun mengancam akan kawin lagi dan bersumpah menggunakan Alkitab.

"Melihat hal tersebut, pelaku merasa tidak dapat mengontrol diri lalu terjadi cekcok dikamar, mengambil parang lalu pelaku mengatakan "DARI PADA PISAH LEBIH BAIK KU MATIKAN KAU" lalu pelaku menebas parang kebagian kepala dan tangan. Setelah itu Pelaku pergi meninggalkan rumah dan korban dalam keadaan tidak bergerak," singkatnya. (Mal)



Tags Hukum