Kukerta Balik Kampung, Mahasiwa UNRI Dianjurkan Vaksinasi

Kukerta Balik Kampung, Mahasiwa UNRI Dianjurkan Vaksinasi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Melalui surat edaran Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (UNRI), dalam rangka mendukung pemerintah menurunkan angka penularan Covid-19, mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kebangsaan dan Balik Kampung gelombang ke-3 dianjurkan vaksinasi di rumah sakit kampus.

"Tidak diwajibkan tapi dianjurkan. Salah satu program bersama dengan dinas kesehatan untuk Kukerta gelombang ke-3 yang dilaksanakan pada Juli dan Agustus adalah sosialisasi vaksinasi di kampung tempat dilaksanakannya Kukerta Balik Kampung," ucap Dosen Universitas Riau sekaligus Anggota Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja) Kukerta, Dahlan Tampubolon saat dihubungi Haluanriau, Senin (21/6/2021).

Dahlan mengungkapkan, Tim Satgas Universitas Riau meminta kepada Kelompok Kerja (Pokja) Kukerta agar memasukkan vaksinasi mahasiswa sebagai bagian dari pencapaian vaksinasi. Karena jika vaksinasi sudah 70%, perkuliahan reguler bisa dilaksanankan.


"Semua mahasiwa Universitas Riau divaksin. Vaksinasi pertama sudah selesai dan dilanjutkan pekan depan. Namun, pekan depan dikurangi karena memasuki masa ujian akhir semester," tambahnya.

Dahlan mengatakan vaksinasi memang seharusnya dilakukan untuk mahasiswa Kukerta, sebab akan menjadi pertanyaan bagi warga kampung, jika ada program sosialisasi, namun yang menjalankan adalah mahasiswa yang belum divaksinasi.

Diketahui, salah satu mahasiwi Universitas Riau yang akan melaksanakan Kukerta, Tania Herwi telah melakukan vaksinasi sesi pertama dan akan dilanjutkan pada sesi ke dua pada Juli mendatang.

"Kemaren udah vaksin pada 7 Juni. Karena berlakunya 28 hari sesudah vaksin pertama, jadi selanjutnya 5 Juli. Tanggal 10 udah mulai Kukerta," ucap Tania.

Berbeda dengan UNRI, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat LPPM UIN Suska Riau, Zarkasih mengatakan pihaknya tidak mengeluarkan kebijakan yang menganjurkan mahasiswa vaksin Covid-19.

"Tidak harus, tapi kalau mereka vaksin lebih bagus. Karena kita Kukertanya online dan interaksi hanya dengan masyarakat di mana dia tinggal saja," tutupnya. 



Tags Vaksinasi