Webinar Literasi Digital: Tren Usaha di Dunia Digital

Webinar Literasi Digital:  Tren Usaha di Dunia Digital

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Webinar literasi digital pada siang ini, Senin, 2 Agustus 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Lingga Zahran. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, yaitu @chikaaudhika selaku Co-Founder & CMO of Bicara Project.

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu, Lila Muliani - Food Stylist, Penulis Kuliner, Dosen Institut Stiami.


SUMMARY : Di era digital ini hal yang harus dimiliki ialah kecakapan digital, dimana jika tidak menguasai dan tidak memanfaatkannya dengan baik maka akan menjadi boomerang bagi kita, namun sebaliknya jika dapat menguasai dan memanfaatkan dengan baik maka akan menjadi hal yang dapat membuat kita berkembang.

Manfaat dari teknologi digital yaitu Lebih cepat, Lebih mudah,  Lebih murah, Jangkauan luas dan Tak terikat lokasi. Tipe Dasar Bisnis Digital, yaitu Content Based Business, Online Store, Promotion Business, Community Based Business dan Matchmaking Business

Lalu bagaimana konten yang menarik bagi generasi milenial dan generasi Z?

  • Konten digital lebih atraktif

  • Senang dengan konten yang ringan dan menghibur

  • Konten berbentuk visual lebih menarik

  • Generasi yang cepat bosan

  • Senang datang ke event yang membuat mereka tampak eksis

Buatlah konten menarik dengan No hoax No SARA, Sesuai hobi, informatif dan Bermanfaat, Menghibur, up to date/trending, Visualisasi menarik, Terjadwal /Reguler, Story telling yang menarik. Dan kita dapat mendapatkan inspirasi dari Rajin baca /dengar berita, Ikuti komunitas sehobi, ikuti public figure/influencer produktif dan Gunakan fasilitas survey di sosmed.

Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Irfan Sophan Himawan, SE., Ak., MM - Akademisi dan Penggiat Media Digital. 

SUMMARY : Digital Safety tidak hanya berbicara  1 jenis platform digital seperti medsos saja, tetapi semua jenis layanan digital, transaksi online, perbankan, dll. Obyek yang dilindungi merupakan data yang bersifat sensitif, memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

  Saat ini kita berada pada zaman overload informasi. Informasi bersifat full demand (Buku di Perpustakaan, Pendidikan Formal, dll) dan Informasi bersifat push supply (TV, Internet). Revolusi industri akan selalu terjadi. Oleh karena itu, kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk bertahan dan menyesuaikan dengan perubahan.

Beberapa ancaman terhadap keamanan data pribadi yaitu  diantaranya Phishing, yang merupakan tipe penipuan di mana pelaku menyamar menjadi sumber terpercaya, berbentuk link menuju website untuk mencuri password, informasi kartu kredit, atau informasi lainnya. Kemudian Malware, yang merupakan perangkat lunak jahat yang menyamar sebagai perangkat lunak mengumpulkan informasi pribadi tanpa disadari oleh korban, biasanya ini disebarkan melalui e-mail, software dan dokumendari situs liar. Selain itu ancaman terhadap data personal dapat berupa cyberslaking, cyberbullying, onlinepredation.

Keamanan Digital merupakan suatu konsep yang menggambarkan adanya upaya menjaga keamanan ruang digital dari berbagai resiko dan bentuk-bentuk serangan siber termasuk dalam platform jual beli / marketplace. 

Upaya yang dapat dilakukan :

  1. Regulasi / Kebijakan 

  2. Pedoman Teknis Keamanan Digital

  3. Intervensi Teknologi 

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Hotna Sari, S.Pd, MA- Dosen STAI Ar Rhido Bagan Siapi – api.

SUMMARY : Setiap negara bahkan daerah memiliki etika begitupun dalam dunia digital dan dunia nyata, etika digital sangatlah penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari saat kita menggunakan media sosial.

10 netiket dalam berinteraksi di dunia maya :

  1. Ingatlah keberadaan orang lain

  2. Taat kepada standar perilaku online yang sama kita jalani dalam kehidupan nyata

  3. Berpikir lebih dulu sebelum berkomentar

  4. Hormati waktu dan bandwith orang lain

  5. Gunakan bahasa yang sopan dan santun

  6. Bagilah ilmu dan keahlian

  7. Menjadi pembawa damai dalam berdiskusi yang sehat

  8. Hormati privasi orang lain

  9. Jangan menyalahgunakan kekuasaan 

  10. Maafkan jika orang lain membuat kesalahan

Etika berinteraksi di media sosial yaitu Gunakan bahasa yang sopan dan santun, hormati privasi orang lain, memaafkan jika orang lain membuat kesalahan, bijaksana dalam meneruskan foto/video yang kita terima, bijaklah dalam memberikan komentar, jangan takut untuk melaporkan akun yang bermasalah dan meresahkan dan jangan memberikan informasi yang bersifat pribadi.

Kemudian, berlaih kepada narasumber keempat yang disampaikan oleh Radismas Saragih – Advokat. 

SUMMARY : Budaya digital adalah potret budaya bangsa. Jika budaya bangsa mencerminkan keadaban, maka budaya digital menjadi kawah candradimuka peradaban.

Membangun Budaya Digital Yang Berbudaya dengan menanam Imaji keindonesia yang merupakan negara bangsa anugerah Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa dengan segala keanekaragamannya, Pendidikan Multikultural yang autentik dan berjelanjutan, Mewujudkan Keadilan Sosial Sila ke Lima Pancasila, Menumbuhkan Toleransi yang autentik, adilah Agen Pribadi Anak Bangsa yang berkarakter dan Membangun Demokrasi substantif.

Keretakan sosial Indonesia dapat terjadi karena Imaji keindonesiaan yang belum tuntas oleh warga negara, Psikologis Massa Dalam Situasi Kesenjangan Sosial, dan Ekonomi, Kepentingan Elektoral dengan memanfaatkan Politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) dan Psikologis Masyarakat Modern yang membentuk budaya konsumerisme, individualism. Dan tantangan kebinekaan Indonesia diantaranya karena Rasisme, Primordialisme, Chauvinis, Individualisme, Eksklusifisme, Ketidakadilan Sosial, Fanatisme dan Intoleran.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.

 

  1. Anggun memberikan pertanyaan kepada Lila Muliani

Q : apakah strategi pemasaran yang tepat dalam berbisis online dengan banyaknya competitor?

 

A : semua bisnis pasti ada competitornya, namun jangan takut untuk memulai tetap semangat dan yakin bahwa rezeki ada masing-masing. Namun jika berbicara digital marketing kita harus punya value atau nilai atau keunikan atau ke-khasan agar dipilih oleh konsumen, juga service yang baik untuk konsumen menjadi pertimbangan yang besar.

 

  1. Lingga memberikan pertanyaan kepada Irfan Sophan Himawan, SE., Ak., MM

Q : Banyak sebenarnya cara agar kita dapat mengantisipasi terjadinya kebocoran data dan pencurian online, namun apa yang harus dilakukan jika hal tersebut telah terjadi, dan harus melapor ke mana?

A : perlunya mencek data kita secara berkala agar kita mengetahui jika ada peretasan data, dan jika terjadi kebocoran data dapat melaporkan dengan bukti-bukti yang ada

 

  1. Khadafi memberikan pertanyaan kepada Hotna Sari, S.Pd, MA

Q : Bagaimana media sosial tersebut bisa memastikan bahwa gambar yang diunggah adalah benar dan akurat, bukan sekedar rekayasa? Apakah ada etika khusus terkait hal ini?

A : Etika berinteraksi di media sosial yaitu Gunakan bahasa yang sopan dan santun, hormati privasi orang lain, memaafkan jika orang lain membuat kesalahan, bijaksana dalam meneruskan foto/video yang kita terima, bijaklah dalam memberikan komentar, jangan takut untuk melaporkan akun yang bermasalah dan meresahkan dan jangan memberikan informasi yang bersifat pribadi saat berinteraksi di media sosial.

 

  1. Sheehan memberikan pertanyaan kepada Radismas Saragih

Q : apa saja upaya atau saran dari pemuda maupun pemerintah untuk meningkatkan kecintaan terhadap budayanya serta bagaimana cara mengatasi patologi budaya untuk menyatukan bangsa?

A : butuh keseriusan terhadap kita utuk melestarikan budaya Indonesia dalam dunia digital, meskipun adanya budaya luar yang masuk namun kita tidak boleh melupakan budaya kita sendiri, dan jangan sampai tergerus perkembangan digital sehingga meninggalkan budaya yang sudah ada.

 

Sesi tanya jawab selesai. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, yaitu @chikaaudhika - Co-Founder & CMO of Bicara Project. Menurut beliau ada beberapa tren pekerjaan dan usaha di dunia digital yang sedang up yaitu copy writer dan content creator, UI designer dan UX designer, kemudian digital marketing. Jika kita bisa beradaptasi dan dapat memanfaatkan peluang terdsebut kita dapat berkembang di era ini. 

 

Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. kemudian moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital. 

Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!