Lagi, Sinarmas Edukasi Masyarakat Agar tak Buka Lahan dengan Membakar

Lagi, Sinarmas Edukasi Masyarakat Agar tak Buka Lahan dengan Membakar

RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR - Kesekian kalinya, PT Arara Abadi sebagai perusahan hutan tanaman industri (HTI), salah satu unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bersama salah satu mitra pemasoknya, PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) Distrik Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar memotivasi masyarakat Desa Batu Gajah agar dalam membersihkan atau membuka lahan pertanian maupun perkebunan dengan tanpa membakar. Istilah ini juga dikenal Pembukaan Lahan Tanpa Bakar atau PLTB.

Kegiatan sejak 2016 ini dilakukan demi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) APP Sinar Mas. Perekonomian masyarakat jadi terbantu sebab berbagai usaha seperti pertanian cabe, sayur-sayuran, buah-buahan, serta perternakan sapi dan perikanan. Selain itu, sejak Program DMPA ini dilaksanakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah tersebut terbukti relatif berkurang, bahkan cenderung tidak ada.

"Saya sejak 2006 sudah tinggal di Desa Batu Gajah ini. Selain berkebun, sehari-hari saat ini juga beternak sapi. Kegiatan beternak sapi ini sudah saya lakukan selama 5 tahun ini sejak 2016. Sekarang saya ada punya 4 ekor sapi, yang awalnya saya mendapatkan 1 ekor sapi dari program DMPA," ujar Wagyo (59), salah satu masyarakat Desa Batu Gajah yang menerima bantuan, sekaligus ketua peternakan sapi program DMPA, Senin (29/3/2021).


"Pada 2016 kami diberikan motivasi dan pemahaman agar kalau membersihkan lahan jangan membakar. Program DMPA ini ada bidang pertanian tanaman cabai dan peternakan sapi. Jadi, saya kebagian peternakan sapi. Awalnya sekitar 5 tahun lalu, perusahaan memberikan bantuan bergulir 6 ekor sapi untuk 6 kk, saat ini sapi tersebut berkembang sudah menjadi 47 ekor untuk 13 kk karena ada keluarga yang mempunyai 3 sampai 4 ekor sapi. Kalau diambil rata-rata harga sapi saat ini sekitar Rp15 jt per ekor, maka nilai assetnya sudah mencapai sekitar Rp700 juta," tambah Wagya.

Wagyo juga mengaku tidak kesulitan untuk terus mengembangkan peternakan sapi sebab pakan rumput mudah didapat, yakni bekerja sama dengan perusahaan untuk mengambil rumpuk di kawasan  HTI

"Sekaligus juga kami ikut berpatroli di kawasan tersebut jika ada api. Jadi kami juga dapat membantu perusahaan, karena perusahaan telah membantu kami. Dari kotoran sapi kami juga bisa menghasilkan pupuk untuk tanaman pertanian dan perkebunan maupun perkebunan cabe dan sayuran milik masyarakat," pungkasnya.

Sementara di kesempatan terpisah, salah satu penerima program DMPA bidang holtikulura pertanian cabe, Agus (48) membenarkan bahwa dari hasil program DMPA selain bercocok tanam dengan membersihkan lahan tanpa membakar, ekonomi masyarakat sangat terbantu. Sebab, dari seperempat hektar lahan pertanian cabe, bisa mendapat penghasilan tambahan rata-rata Rp110 juta per tahun.

"Per tahun dari lahan seperempat hektar tadi, dengan berbagai macam tanaman yang saya tanam, setelah saya keluarkan modal usaha, saya dapat penghasilan tambahan Rp110 sampai Rp140 juta. Dari hasil tersebut saya tabung, dan saya tambah aset usaha saya berupa lahan, kebun dan kolam ikan. Alhamdullilah setelah 5 tahun saya ikut program DMPA dari PT PSPI yang awalnya saya mengambil paket pertanian cabe dengan cara  PLTB, dari seperempat hektar tadi, aset saya saat ini sudah bertambah senilai Rp600 juta berupa, tanah, kebun dan kolam ikan," jelasnya.

Selain itu,Humas PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Regional Riau, Nurul Huda didampingi SSD Head Perusahaan Partner Pemasok APP Sinar Mas, Jos Rinaldi kepada media menjelaskan, Program DMPA PT Arara Abadi-APP Sinar Mas bersama salah satu mitra pemasoknya yaitu PT PSPI Distrik Petapahan bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terutama yang berada di sekitar operasional perusahaan untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar/PLTB, karena selain berdampak kepada kerusakan lingkungan juga akan berdampak kepada kesehatan dan perekonomian masyarakat.

PT Arara Abadi bersama mitra pemasok APP Sinar Mas selain memberikan pengetahuan kepada masyarakat juga mendukung masyarakat mengelola lahan milik mereka dengan metode agroforestry, yakni bercocok tanam tumpangsari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, perikanan dan alat tangkap, serta membuat tanaman industri kecil untuk olahan pangan.

"DMPA juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan pelestarian tanaman herbal kepada masyarakat lokal di sekitar areal konsesi APP Sinar Mas dan mitra di Regional Riau, khususnya untuk perempuan dapat memanfaatkan berbagai tanaman herbal.
Program DMPA APP Sinar Mas ini terbagi menjadi 6 pilar utama, yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemetaan sumber daya secara partisipatif, transfer teknologi, perlindungan dan pengawasan kawasan hutan, serta pencegahan maupun penyelesaian konflik," jelas Nurul Huda.



Tags Kampar