Tak Berfungsi, Dewan Perintahkan DLHK Aktifkan Alat ISPU

Tak Berfungsi, Dewan Perintahkan DLHK Aktifkan Alat ISPU

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah terpantau di Kota Pekanbaru sejak beberapa pekan terakhir. Lahan kosong dan lahan gambut disejumlah titik lokasi terbakar, dan tanpa diketahui jelas pemicunya.

Terbakarnya lahan tentu akan memberikan dampak buruk, tak hanya merusak ekosistem lingkungan, asap yang muncul juga menganggu aktivitas dalam keseharian masyarakat. Asap tersebut juga dapat merusak kesehatan sebab mengandung zat-zat berbahaya.

Masyarakat secara umum bisa mengetahui kondisi udara yang sehat pada saat Karhutla dengan cara melihat alat ukur udara yaitu Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Di Kota Pekanbaru sendiri, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyediakan alat ini di tiga titik lokasi yang berbeda.


Dari alat ukur ISPU ini, masyarakat bisa mengatahui apakah udara dalam kondisi sehat atau tidaknya. Sebab, alat ini menampilkan ambang batas udara yang terkontaminasi akibat asap.

Sayangnya, ditengah situasi dan kondisi Karhutla, satupun alat ini tidak aktif. Seharusnya Pemko Pekanbaru cepat tanggap, hasil yang tertera dalam alat ini menjadi acuan bagi masyarakat untuk mengantisipasi agar terhindar dari penyakit yang disebabkan partikel asap Karhutla.

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Pasla meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru untuk menghidupkan kembali fungsi papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang mati.

"Kita minta DLHK untuk mengecek kembali papan ISPU itu. Karena DLHK yang bertanggung jawab terhadap ISPU," jawab Roni Pasla, Rabu (3/3).

Roni menyatakan bahwa keberadaan papan ISPU memiliki peran dan fungsi yang penting untuk mengukur tingkat polusi udara di Kota Pekanbaru.

"Alat itu penting buat kita agar masyarakat bisa menjaga kesehatannya dan juga terhindar dari kondisi udara yang tidak baik bagi kesehatan," ujarnya.

Politisi PAN ini berharap DLHK Pekanbaru dapat segera mengecek fungsi papan ISPU yang ada di beberapa titik. Hal ini dikarenakan ISPU menjadi sumber informasi untuk mengetahui tentang kondisi polusi udara Kota Pekanbaru.

"Jangan sampai corona muncul, kemudian muncul lagi asap. Tentu ini harus diantisipasi. Mengantisipasinya tentu dengan alat-alat ukur yang ada terpasang sekarang yang kini harus diaktifkan kembali," tukasnya.



Tags Pekanbaru