Luhut Sebut 1 Juta Hektare Lahan Mangrove Rusak

Luhut Sebut 1 Juta Hektare Lahan Mangrove Rusak

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut sekitar 1 juta hektare lahan mangrove di Indonesia rusak. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah mengingat ekosistem mangrove dapat mengurangi emisi karbon di lautan.

Untuk itu, ke depan pemerintah akan menggencarkan penanaman kembali (replanting) mangrove dengan skala luas dan masif.

"Kita (Indonesia) punya mangrove yang rusak kurang lebih 1 juta hektare. Target kita 3 tahun ke depan lebih dari 600 ribu hektare," ucapnya dalam peluncuran program padat karya Restorasi Terumbu Karang Indonesia di Bali, Rabu (7/10/2020). 


Luhut menuturkan penanaman kembali mangrove juga bermanfaat untuk meningkatkan karbon kredit Indonesia. Saat ini, klaim Luhut, Indonesia memiliki 75-80 persen karbon kredit di dunia.

"Indonesia adalah super power dalam karbon kredit yang itu juga kita perlu dorong ke depan," tuturnya

Selain mangrove, pemerintah juga menggencarkan program restorasi terumbu karang untuk meningkatkan daya tarik wisata bahari sekaligus mencegah abrasi. Hal ini juga perlu dilakukan mengingat saat ini hampir 39 terumbu karang di Indonesia rusak karena ulah manusia.

"Indonesia dianugerahi keanekaragaman laut yang tinggi terutama terumbu karang atau yang lebih dikenal dengan daerah segi tiga karang dunia. Ada lebih dari 569 jenis karang yang ada di laut kita. Merupakan aset negara yang sangat berharga," ujarnya.

Restorasi terumbu karang nantinya akan dilakukan melalui program padat karya di bawah Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) dan diperkirakan bakal menyerap hingga 11 ribu tenaga kerja.

"Program ini menyerap lebih dari 11 ribu tenaga kerja di berbagai level dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut melalui restoran terumbu karang sehingga upaya perbaikan ekonomi dan ekosistem berjalan beriringan," tandasnya.