Kasus Covid-19 di Jabar Capai 10 Ribu Orang

Kasus Covid-19 di Jabar Capai 10 Ribu Orang

RIAUMANDIRI.ID, BANUDUNG - Kasus Covid-19 di Jawa Barat sudah menembus angka 10 ribu. Dalam situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) per 28 Agustus 2020, pukul 13.00 WIB, tercatat ada penambahan 154 kasus positif Covid-19 di Jabar. Sehingga secara kumulatif, menjadi 10.002 kasus. Terhitung sejak Maret 2020.

Dari jumlah tersebut, 5.997 orang dinyatakan sembuh atau selesai isolasi dan 263 orang lainnya meninggal dunia. Sehingga jumlah kasus aktif yang sedang menjalani perawatan sebanyak 3.742 pasien. Namun, di situs tersebut tercatat jumlah kasus suspek sebanyak 71.604. Sekitar 3 persennya atau 2.202 sedang diisolasi atau menjalani perawatan, sedangkan sisanya dinyatakan sudah selesai menjalani perawatan.

Selain itu, ada pula 36.917 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 29.958 orang telah selesai dikarantina. Sedangkan 6.959 masih dikarantina.


Pada 27 Agustus kemarin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil melaporkan penyebab kasus Covid-19 bisa menembus angka 10 ribu. Dia mengungkapkan, adanya klaster baru yang ditemukan di kawasan industri MM 2000, Kabupaten Bekasi. Di kawasan itu, 313 pekerja dinyatakan positif Covid-19. Emil mengungkapkan, ada tiga titik yang menjadi sumber penularan 313 kasus baru itu.

Rinciannya, 242 pekerja di pabrik LG Electronics terkonfirmasi positif Covid-19 dan 71 orang di pabrik otomotif Suzuki. Sedangkan satu klaster lagi baru bisa diumumkan Jumat sore ini.

"Ada tiga (tempat) yang ditemukan. Satu klaster LG sebanyak 242 orang. Kasusnya lumayan sangat banyak. 71 berasal dari Suzuki. Kemudian yang ketiga, baru dites tadi, beritanya mungkin baru bisa besok ada tambahan di pabrik mana lagi,” kata Emil di Gedung Pakuan, Kamis (27/8).

Emil pun meminta semua kawasan industri di Jabar tetap waspada. Adanya klaster industri ini menunjukkan siapa saja harus berhati-hati. Ia berharap aktivitas ekonomi yang kembali dihidupkan ini bukan menjadi sumber penularan baru Covid-19. Emil tidak ingin sektor ekonomi harus ditutup kembali.

Dia pun menambahkan, kawasan industri harusnya bisa disiplin terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, tempat mereka khusus dan terjaga. Namun kenyataannya ketika di tracing, 313 pekerja itu tidak semuanya tinggal di Karawang atau Bekasi, tapi ada juga yang berasal dari Jakarta. Sehingga ia mengira bahwa bisa saja sebenarnya tempat terjadinya penularan bukan di pabrik, tapi di lingkungan rumah.

"Perilaku potensi tertular Covid-19 kepada orang yang bekerja itu bisa di tempat kerja atau di rumah. Pulang dari pabrik, apakah dia mampir dulu ke pasar atau nongkrong dulu. Aktivitasnya setelah pulang yang susah diketahui. Nah itu yang secara teori lebih meyakini. Terpaparnya di luar pabrik," katanya.

Sebagai informasi, penambahan kasus di Jawa Barat juga sempat naik drastis pada bulan Juli lalu. Telah ditemukan 1.262 kasus positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung. Namun, dari begitu banyaknya kasus, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit rujukan. Sementara 1.245 orang lainnya merupakan pasien tanpa gejala atau OTG. Mereka pun melakukan isolasi mandiri.
 



Tags Corona