Aseri Ajak DKR Bersinergi Membangun Dunia Seni Riau

Aseri Ajak DKR Bersinergi Membangun Dunia Seni Riau

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Asosiasi Seniman Riau (Aseri) mengajak Dewan Kesenian Riau (DKR) bersinergi untuk bersama-sama membangun masyarakat seniman dan dunia seni di Riau. Selain menguatkan karya, pemberdayaan ekonomi seniman juga harus dikuatkan. 

Hal itu disampaikan Ketua Umum Aseri, SPN Marhalim Zaini, dalam pertemuan antara Aseri dan DKR. Marhalim dan sebagian pengurus Aseri bersilaturahmi ke DKR di Sekretariat DKR, di Kawasan Bandar Serai, Purna MTQ, Pekanbaru, Selasa (25/8/2020) sore. 

Dalam kesempatan itu para pengurus Aseri yang hadir adalah Fedli Azis (Wakil Ketua), Aristofani (Sekretaris Umum), Rizlina Hanan (Wakil Sekretaris Umum), Furqon LW (Bendahara), Rino Dezapati (Dewan Pengarah), Hary B Koriun (Dewan Pengarah), Bens Sani (Ketua Bidang Kerja Sama), Willy Fwi (Ketua Bidang Program), dan beberapa pengurus lainnya seperti Ekky Gurin, Yayan Lesmana, Randi Mandala, dan Ade Jek. 


Mereka disambut Ketua Umum DKR terpilih, Taufik Hidayat, Bambang (Sekretaris Umum), Benny Riaw, Fahrur Rozi, Itoy, Saho Riau, dan beberapa pengurus lainnya. 

Dalam pertemuan itu Marhalim menjelaskan dan menggarisbawahi bahwa Aseri yang lahir pada 27 Juli 2020, bukan sebagai lembaga tandingan DKR. Justru dia ingin mengajak DKR bersinergi dalam banyak hal, terutama dalam memberdayakan seniman-seniman Riau agar kuat dalam hal karya dan ekonomi. 

"Dari awal, kami mendirikan dan membangun Aseri ini bukan sebagai saingan atau tandingan DKR. Mungkin waktu berdirinya saja yang berdekatan dengan terpilihnya kepengurusan baru DKR. Kami berharap stigma yang terbangun tentang itu segera dibuang jauh. Kita semua harus fokus membangun seniman dengan konsep dan paradigma masing-masing," jelas Marhalim yang mengaku mendapatkan gelar Seniman Pemangku Negeri (SPN) juga dari DKR.

Artinya, kata Marhalim, yang diutamakan adalah bagaimana membangun kekuatan semua seniman agar berdaya. Kuat secara karya dan ekonomi, dan punya nilai tawar dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, dalam hal ini Pemprov Riau. Menurutnya, seniman harus jadi subjek dalam kebijakan pembangunan kebudayaan, dan bukan hanya menjadi objek. 

"Saya yakin, teman-teman di DKR juga punya visi dan misi dalam hal ini. Nah, sinergitas Aseri dan DKR ini perlu dibangun dengan baik dan bukan saling berhadap-hadapan atau saling bersaing," jelas master bidang antropologi lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut. 

Aseri, kata Marhalim, memprioritaskan dua program utama, yakni Lumbung Pangan (Lumpang) Seniman, dan advokasi seniman. Dua program ini kalau jalan, kata Marhalim, akan sangat membantu seniman dalam bidang ekonomi dan dalam bargaining power dengan para pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah. 

"Ini yang harus dikuatkan. Sebab selama ini ternyata seniman sangat rapuh dalam dua hal ini, terutama saat wabah corona menyerang," jelasnya lagi. 

Dalam kesempatan itu, Taufik Hidayat menyambut baik silaturahmi yang dilakukan Aseri dengan bertamu ke sekretariat DKR. Dia juga mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan bersama dua organisasi seniman tersebut.

"Kami di DKR juga punya banyak hal yang ingin kami lakukan agar seniman Riau tetap bisa kerja kreatif dan menguatkan dirinya," jelas mantan mantan Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKPP) tersebut. 

Taufik juga berterima kasih dengan kunjungan para pengurus Aseri yang mengajak bersinergi dalam banyak hal tersebut, bukan menjadi saingan DKR seperti dalam rumor yang berkembang selama ini. 

"Saya ibaratkan begini. Dalam dunia penerbangan, DKR adalah Garuda dan Aseri adalah Lion Air, yang sama-sama terbang dari Jakarta tujuannya ke Pekanbaru, Riau. Intinya, meskipun beda penerbangan, beda lembaga, tetapi tujuannya adalah sama, membangun seniman Riau," jelas mantan Pemimpin Redaksi Koran Riau tersebut. 

Dalam pertemuan tersebut kedua pengurus lembaga kesenian itu terlihat akrab, santai, dan penuh rasa kekeluargaan sambil ngopi dan makan goreng.  

Kata Beny Riaw, salah satu pengurus teras DKR, semua pengurus dua lembaga tersebut sejatinya adalah kawan dan saudara karena di antara mereka ada yang bergabung dalam satu grup, perkumpulan, sanggar, atau komunitas di berbagai genre seni. 

"Maka, sudah seharusnya kita bersinergi," jelas salah satu pemusik senior di Riau tersebut. (*)



Tags Kesenian