Hasil Rapid Test Negatif Warga Rohul di SSK II, Ternyata Dikeluarkan Farmasi Kimia Farma

Hasil Rapid Test Negatif Warga Rohul di SSK II, Ternyata Dikeluarkan Farmasi Kimia Farma

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Lolosnya warga Rokan Hulu yang terkonfirmasi hasil rapid test negatif di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, ternyata dikeluarkan oleh tes kesehatan berbayar oleh salah satu farmasi terbesar di Indonesia, Kimia Farma. Sementara dari hasil rapid test yang sebelumnya dilakukan oleh Rumah Sakit di Rokan Hulu reaktif positif Covid-19. 

Perbedaaan hasil tes ini hanya terjadi dalam selang waktu dua hari, dimana Tn ES, melakukan pemeriksaan rapid test tanggal 2 Juli, untuk keperluan perjalanan ke Jakarta dengan hasil Reatif, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan swab pertama pada tanggal 03 Juli 2020. 

Selanjutnya, pada tanggal 4 Juli dilanjutkan swab yang ke 2 di RSUD Rokan Hulu. Tn. ES sudah diedukasi untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sampai hasil swab keluar. Namun pada tanggal 5 Juli Tn. ES, melakukan rapid test mandiri di bandara SSQ II Pekanbaru dengan hasil non reaktif sehingga Tn. ES  bisa melanjutkan perjalanan ke Jakarta, pada tanggal 5 Juli, jam 11.30 WIB. Dan tanggal 6 Juli hasil swab Tn. ES dinyatakan Positif. Saat ini Tn. ES berada di Jakarta.


Koordinator KKP Pekanbaru, Albert Jevvenson, mengatakan, pihaknya telah melakukan seluruh prosedur keberangkatan dan kedatangan penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru. Termasuk pemeriksaan hasil rapid tes, dan juga pengukuran suhu tubuh penumpang untuk memastikan kesehatan. Namun hasil rapid tes yang diterima pihak KKP dari penumpang yang di bandara SSK II Pekanbaru, dilakukan pemeriksaan oleh pihak Kimia Farma.

“Yang jelas kami telah menjalankan sesuai prosedur, yang terpenting memilik hasil rapid tes yang terbaru. Selanjutnya kita validasi lagi melihat keabsahannya. Kalau yang ini (warga Rohul positif Covid), dikeluarkan oleh Kimia Farma, yang hasil rapid tesnya negatif,” jelas Albert. 

“Siapapun yang masuk Bandara untuk berangkat atau yang datang harus menunjukkan rapid tes. Lewat satu hari saja tidak diperbolehkan masuk. Maaf, pak Gubernur saja dan pejabat lainnya juga menunjukkan hasil rapid tes,” jelasnya lagi.

Dikatakan Albert, untuk hasil rapis tes penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru, bisa yang dikeluarkan oleh pihak RS atau Puskesmas. Sedangkan untuk di Bandara SSK II Pekanbaru, dilakukan oleh pihak dari Kimia Farma, yang sudah berada di Bandara SSK II Pekanbaru, sejak bulan Juni lalu, setiap penumpang yang tidka memiliki hasil rapid tes, bisa dibandara melaui Kimia Farma, dengan harga berkisar Rp280 Ribu, per orang.

“Jadi rapid tes oleh pihak Kimia Farma berbayar. Biasanya hasil dari rapid tes inikan berbeda-beda. Mana yang efektif dan mana yang tidak, tim kesehatan yang tau. Bisa saja sekarang negatif besonya positif, atau sekarang positif besoknya negatif. Kecuali hasil swab PCR,” jelasnya.


Reporter: Nurmadi