Datangi MUI, Mahasiswa yang Hina Agama Akhirnya Minta Maaf

Datangi MUI, Mahasiswa yang Hina Agama Akhirnya Minta Maaf

RIAUMANDIRI.ID, MEDAN - Seorang mahasiswa Sebastian Ulido Napitupulu asal Medan meminta maaf di akunnya setelah menuai protes keras karena dianggap telah menghina agama Islam dengan melecehkan lafaz Allah.

Dia juga mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan dan membuat pernyataan maaf bermaterai.

Dia merupakan warga Komplek Tasbih, Kecamatan Medan Selayang, datang ke kantor MUI Medan didampingi kedua orang tuanya. Dia kemudian mengunggah video permintaan maafnya di @melepasrindu_, Kamis (30/4). Video itu disertai caption:


"Hallo semuanya. Sebelumnya saya Sebastian Ulido Napitupulu memohon maaf atas video viral di sosial media. Bahwa video tersebut dibuat, sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung atau menghina siapa pun, maupun menghina agama tertentu. Apabila ada penafsiran yang berbeda atas video yang saya buat, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya."

 


"Kiranya kejadian ini membuat saya menjadi lebih bijak dalam bersikap dan menggunakan sosial media, dan bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Semoga bulan Ramadhan ini menjadi bulan untuk kita bisa saling memaafkan atas setiap kesalahan dan kekhilafan yang kita lakukan. Berikut permintaan maaf saya disaksikan oleh lembaga Majelis Ulama Indonesia kota Medan (MUI)."

Dari video berdurasi 1 menit 14 detik, dia menyatakan permintaan maaf itu dibuat tanpa paksaan siapa pun. Dia mengaku perbuatan itu murni karena ketidaktahuannya bahwa postingannya bakal menyinggung pihak yang melihat status tersebut, khususnya umat Islam. Dia mengaku tidak sengaja dan hanya bercanda dengan teman-temannya.

"Dengan ini, saya menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya dengan kesadaran dan kemauan saya sendiri tanpa ada paksaan oleh siapa pun dan pihak mana pun kepada umat Islam terkait dengan status saya yang berada di media sosial Instagram pada tanggal 25 April 2020," tulisnya.

Sebastian juga berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Dia siap diproses hukum jika melakukannya lagi.

Selain video, Sebastian juga mengunggah surat pernyataan yang dia tandatangani. Dokumen itu juga dibubuhi meterai Rp6.000.

Sebelumnya, Sebastian mengunggah video berdurasi 10 detik yang dinilai telah melecehkan umat Islam. Dia mengedit bagian kepalanya menjadi seperti mengenakan sorban. Pada bagian keningnya ada lafaz Allah terang, sementara jari tengahnya menunjuk ke lafaz itu. "Shalom," sebutnya sambil tersenyum.

Perbuatannya memantik amarah publik. Pihak Universitas Pertamina, tempat dia kuliah pun telah membuat pernyataan maaf atas ulah mahasiswanya itu.

Setelah perbuatannya memantik amarah publik, Sebastian sempat mem-private akun Instagramnya. Kini dia minta maaf dan membuka kembali kolom komentar yang langsung dipenuhi hujatan.