Dua Kali Tertunda, Coffee Morning Bupati Rohul dengan Awak Media

Berlangsung Singkat dan Dibatasi

Berlangsung Singkat dan Dibatasi

PASIR PENGARAIAN (HR)- Setelah mengalami penundaan dua kali, akhirnya acara coffee morning Bupati Rokan Hulu, Achmad dengan para kuli tinta yang bertugas di Kabupaten Rokan Hulu terwujud. Namun sayangnya dalam pertemuan tersebut Bupati Rokan Hulu, Achmad, sedikit membatasi para awak media untuk menyampaikan aspirasi.

Kegiatan yang digelar dilantai satu Kantor Bupati Rokan Hulu, Rabu (1/4) dihadiri puluhan wartawan baik dari media cetak, online dan elektronik. Usai dibuka Kepala Bagian Humas Setda Rohul, Suharman, dilanjutkan dengan arahan Bupati Rokan Hulu, Ahmad.
 
Saat itu Bupati Rohul menyampaikan, pihaknya tidak alergi dengan media. Bila ada masalah dengan dinas supaya dikonfirmasi dengan Kabag Humas.

Namun ketika Bupati Rokan Hulu, memberikan kesempatan kepada awak media untuk menyampaikan aspirasi, suasana sedikit mencekam dan kurang bersahabat. Hal itu terjadi ketika salah seorang wartawan dari media cetak yang hendak menyampaikan aspirasi. Dimana belum menyudahi salam sebagai budaya Timur, tiba-tiba langsung dipotong Bupati Rokan Hulu dan menyarankan agar aspirasinya disampaikan secara singkat. Dan hal itu sempat diulangi Bupati Rokan Hulu, hingga dua kali.

Mendengar hal itu tersebut, wartawan terkait langsung menyudahinya dan menyampaikan terimakasih kepada Bupati Rohul yang menyelenggarakan acara tersebut.
"Terima kasih Pak Bupati Rohul. Karena dalam diskusi ini dibatasi, saya hanya menyampaikan kalau makanan dan minuman yang disajikan dalam coffee morning ini enak,”ujar Agus, wartawan Haluan Riau, yang sambut gelak tawa para awak media.

Selanjutnya Bupati Achmad menjawab beberapa orang wartawan lainnya yang saat itu menyampaikan aspirasi dengan singkat juga, Bupati Rokan Hulu, menyampaikan terima kasih kepada media atas kontribusinya dalam  menyampaikan informasi kepada masyarakat.

  Menurutnya keberadaan media massa merupakan penyempurnaan bagi pemerintah.
“Untuk itu saya berharap agar awak media bisa bersinergisi dengan pemerintah. Jika ada berita yang menyangkut Pemerintah hendaknya dilakukan cek dan ricek lebih dulu. Karena berita yang disajikan diibaratkan seperti menabur kapas diatas bukit.

 Setelah ditabur maka kapas tersebut tentu sulit  untuk dikumpul lagi. Artinya, berita yang disajikan wartawan sulit untuk merubah opini di kalangan masyarakat,” kata Bupati Rohul.

Pada kesempatan itu juga, Bupati Rokan Hulu, yang masa jabatannya akan berakhir 2016 ini sempat mengajak wartawan untuk mengikuti perkembangan zaman untuk efisiensi. Menurutnya sistem tata kelola keuangan saat ini sangat transparan karena sudah menggunakan elektronik.

“Wartawan itu adalah sebagai corong Pemda, untuk menyampaikan perkembangan pembangunan kepada masyarakat. Apa yang menjadi visi terbaik Rohul, hendaknya dapat diikuti wartawan dengan menjadi wartawan terbaik di Rohul. Pemahaman terbaik itu adalah jangan ada wartawan yang tersandung kasus hukum atau pelanggaran kode etik,” terang Bupati Rokan Hulu. (gus)