Siswi SD di Jambi Diperkosa 4 Senior, Guru Malah Ancam Korban agar Tutup Mulut

Siswi SD di Jambi Diperkosa 4 Senior, Guru Malah Ancam Korban agar Tutup Mulut

RIAUMANDIRI.ID, JAMBI - Seorang siswi sekolah dasar di Jambi bernama SA diperkosa oleh empat seniornya sendiri di dalam sekolah. Kini, korban trauma masuk ke sekolah.

Dikutip dari VIVAnews, pemerkosaan itu terjadi di SD Kabupaten Bungo, Jambi. Sementara, guru yang sudah tahu peristiwa tersebut justru melindungi para pelaku seraya mengancam korban agar tidak menyebutkan kepada orang lain dengan perjanjian memberikan uang sebesar 50 ribu rupiah.

Atas kejadian tragis itu, orang tua kandung korban bernama "Y" tidak terima dan berharap pihak berwajib segera mengambil tindakan seadil-adilnya kepada empat orang pelaku serta seorang guru sekolah yang sudah membela para pelaku.


"Anak saya diperkosa pada bulan Februari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB dan saya ingin keadilan kepada pihak berwajib untuk membela kami," ujarnya, Kamis (12/3/2020). 

Dikatakan ibu korban, para pelaku yang memperkosa anaknya bernama RNG, TH, BD, dan L yang merupakan senior korban di SD. Sampai saat ini, dia tidak terima atas tindakan empat pelaku.

"Pengakuan anak saya diperkosa secara bergantian di dalam sekolah oleh seniornya sendiri namun kasus tersebut langsung diselesaikan secara adat namun tindakan tersebut saya tidak senang karena anak dan keluarga saya hancur karena perlakuan pelaku," katanya lagi.

Diceritakan "Y", saat ini anaknya terus kesakitan pada kemaluannya. Sementara seorang guru di sekolah bernama "N" justru mengancam anaknya agar tidak memberi tahu kepada orang lain supaya kasus tersebut tidak terkuak ke publik.

"Ini kelalaian sekolah apalagi anak saya itu disuruh diam seraya diberikan uang 50 ribu dan malah mengajari korban jika ditanya siapa yang memperkosa (jawab saja) ayah tiri sendiri," tegasnya.

Tidak sampai di situ, ibu korban juga menyebutkan jika anaknya sudah diperiksa ke bidan dan hasilnya korban benar-benar diperkosa karena terbukti dari kemaluan korban.

"Saya tidak senang dan saya ingin keadilan kepada pihak berwajib," tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kabupaten Bungo, Masril, membenarkan adanya informasi terkait pemerkosaan namun pihak sekolah membantah jika korban diperkosa.

"Pengakuan dari sekolah korban hanya dipegang, sedangkan membujuk korban dengan uang itu tidak ada," katanya.

Masril juga mengetahui korban sudah diperiksa ke bidan dan bidan menyatakan korban terbukti dari kemaluannya robek.

"Kita juga menyarankan kepada keluarga korban agar dibawa ke jalur kepolisian dan jika nantinya terbukti, kita akan tindak tegas kepala sekolah, wali kelas, dan juga para pelaku," katanya.