Tujuh Bendungan dan Saluran Irigasi Memprihatinkan

Tujuh Bendungan dan Saluran Irigasi Memprihatinkan

TELUK KUANTAN (HR)-Tujuh bendungan dan irigasi di Kuansing saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Namun kondisi ini tidak menjadi perhatian Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Riau.

Tidak ada anggaran yang dikucurkan pada tahun 2015 ini. "Saat ini ada tujuh bendungan dan irigasi yang kondisinya memprihatinkan dan kurang berfungsi," kata Kepala Dinas Bina Marga SDA melalui Kasubag SDA Febri, Senin (30/3).

Tujuh bendungan dan saluran rusak berada di Lubuk Ambacang I Kebun Nopi. Tiga tahun terakhir bendungan Danau Kebun Nopi jebol akibat pembangunan yang amburadul.

Akibatnya ratusan hektare lahan persawahan di dua desa yakni Luai dan Seberang Pantai tidak bisa mengiri sawah.

Kondisi serupa terjadi di Desa Pangkalan Indaruang, Singingi, karena runtuh sepanjang 15 meter. Sementara di Rumbio Taluk, di Kopah kondisi bendungan kurang berfungsi dan harus diganti.

Kemudian di Desa Petapahan Toar, saluran irigasi sempat jebol sepanjang 15 meter. Saat ini sementara ditalangi menggunakan papan.

Selanjutnya, bangunan irigasi Lubuk Ambacang II di Desa Pabaun, irigasi tertimbun longsoran akibat tingginya curah hujan. "Umur bendungan dan irigasi ini rata-rata sudah puluhan tahun," katanya.

Kemudian di Baserah I dan Baserah II juga perlu perbaikan. Rata-rata bangunannya sudah tua dan perlu direhab. Meskipun dua irigasi ini masih berfungsi tetapi banyak yang bocor.

"Usulan Rp15 miliar untuk penanganan bendungan dan saluran irigasi yang sudah tua, tapi tak ada yang masuk," katanya. (rob)