Ini Pemenang Lomba Menulis Opini Suara Mahasiswa Hari Pers Nasional 2020

Ini Pemenang Lomba Menulis Opini Suara Mahasiswa Hari Pers Nasional 2020

HALUAN.CO - Di luar dugaan, kualitas tulisan peserta Lomba Menulis Opini Suara Mahasiswa dalam memeriahkan Hari Pers Nasional 2020, hampir merata. Tim khusus redaksi Haluan.co yang menilai naskah pun sempat kesulitan untuk menentukan tiga besar.

Panitia pun akhirnya memutuskan untuk juara pertama diraih Riqko Nur Ardi Windayanto dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan judul artikel "Melihat Segregasi Jurnalisme Viral dan Jurnalisme Data di Kancah Kontestasi Wacana".

Juara kedua diraih Karimah Bachmid dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dengan judul opini "Saat Teknologi Digital Mendominasi Manusia".


Sedangkan juara ketiga menjadi milik Auliya Fikri Umar dari Universitas Andalas Padang dengan judul tulisan "Masa Depan Wartawan: Antara Kegagapan Digital dan Jurnalisme Viral yang Lebih Menguntungkan".

Mereka masing-masing berhak mendapatkan hadiah berupa uang dan sertifikat masing-masing Rp2 juta untuk juara pertama dan Rp1,5 juta untuk juara kedua dan Rp1 juta untuk juara ketiga.

Dari 52 tulisan yang terkumpul diseleksi menjadi 20 tulisan dan nantinya semua tulisan itu akan akan dimuat secara bergantian di ruang opini Suara Mahasiswa di Haluan.co.

CEO Haluan Media Group (HMG) Brian Putra Bastara mengucapkan terimakasih kepada para mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam lomba penulisan opini tematik tersebut. Bagi Haluan.co ini merupakan lomba yang kedua kalinya dan dari penyelengaraan sebelumnya baik secara kuantitas dan kualitas terus meningkat.

"Tulisan tidak hanya dari mahasiswa di Jawa dan Sumatra tetapi ada juga menyebar termasuk dari kampus di Kalimantan, Sulawesi dan Nusatenggara Timur," ujar Brian.

Brian berharap kepada mahasiswa yang tulisannya belum menjadi juara terus semangat menulis dan Haluan.co bisa menjadi ajang latihan dan mengekspresikan diri.

"Kami sangat terbuka untuk opini teman-teman mahasiswa. Kami menyediakan wadah untuk mahasiswa karena kami sangat merindukan kembali lahir pemikir-pemikir kritis dan penulis-penulis hebat serta andal dari negeri ini," kata Brian.

Brian juga mengatakan, untuk tulisan sebanyak 20 artikel rencananya akan diterbitkan menjadi kumpulan opini mahasiswa.

"Saya kira ini sebagai bentuk penghargaan kepada para penulis opini dan diharapkan sumbangan pemikiran mereka juga nantinya bisa menjadi masukan untuk Dewan Pers dan juga organisasi profesi wartawan," harapnya.