Panglima TNI Minta Seluruh Pihak Siaga Hadapi Musim Kemarau di Riau

Panglima TNI Minta Seluruh Pihak Siaga Hadapi Musim Kemarau di Riau

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Musim kemarau di Provinsi Riau pada tahun 2020 ini diprediksi terjadi cukup panjang. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat di Bumi Lancang Kuning diminta untuk bersiaga agar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terjadi.

Demikian diungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kala menyambangi Posko Relawan Karhutla di kawasan Purna MTQ Pekanbaru, Rabu (12/2/2020) sore. Saat itu dia tidak sendiri, melainkan bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.

Sebelum berada di sana, kedua perwira tinggi dengan bintang empat di pundaknya itu sempat menggelar pertemuan singkat dengan sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau usai mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru.


Di Posko Relawan Karhutla, keduanya melihat kondisi dan kegiatan yang dilakukan petugas dan para relawan. Hal ini pun ditanggapi Panglima TNI.

Dikatakan Marsekal Hadi, langkah persiapan menghadapi karhutla di Riau, memang sangat perlu dilakukan. Mengingat musim kemarau pada tahun 2020 ini akan terjadi cukup panjang. Hal itu sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

"Prediksinya akhir bulan Februari atau pertengahan bulan Maret, sudah terjadi musim kemarau sampai pertengahan Oktober," ujar Marsekal Hadi.

Untuk itu, kata dia, seluruh kompenen harus mempersiapkan diri agar tidak terjadi lagi kabut asap akibat karhutla yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kami semua mempersiapkan diri, dari seluruh komponen, organisasi massa. Semua berkumpul untuk melakukan persiapan. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat," sebut dia.

"Dan TNI Polri, Forkopimda, juga memiliki satu tekad untuk bisa menyelesaikan apabila terjadi karhutla tersebut," sambung Panglima TNI.

Di Riau sendiri, lanjut dia, telah melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya, memiliki posko terpadu di Lanud RSN Pekanbaru. Dimana seluruh informasi terkait karhutla bisa diperoleh di sana, khususnya keberadaan titik api. Sehingga akan mudah untuk melakukan antisipasi serta melakukan pemadaman.

"Apabila api itu sudah mati, juga memberikan informasi terkait situasi di lapangan yang terjadi. Termasuk kita menyiapkan kanal-kanal, normalisasi embung. Hari ini (kemarin,red) kita juga rencanakan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)," beber dia.

Hal ini, kata dia, bisa berguna untuk mengisi kembali embung yang kondisi airnya sudah mulai berkurang.

"Sehingga apabila musim kemarau datang, kita tidak kekurangan air. Hari ini juga sudah dilakukan pelatihan-pelatihan untuk menghadapi apabila terjadi kebakaran," imbuh dia.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengatakan, upaya pencegahan menjadi hal utama yang dilakukan guna mengantisipasi terjadinya karhutla. Upaya itu dilakukan bersama seluruh stakeholder dan komponen masyarakat.

"Yang kita kedepakan adalah pencegahan. Namun kita siapkan satgas penegakan hukum. Baik itu perorangan maupun korporasi. Artinya ini berjalan selaras, bahwa pencegahan karhutla harus kita kedepankan," sebut Kapolri.

Dalam hal pencegahan itu, sebut Kapolri, Provinsi Riau telah melakukan persiapan yang sangat bagus. Bahkan dia akan menginstruksikan kepada polda lain yang daerahnya juga rawan iarhutla, untuk bisa belajar dengan Riau.