Empat Pramugara Bus Trans Metro Pekanbaru Dipecat

Empat Pramugara Bus Trans Metro Pekanbaru Dipecat

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Sejak awal Januari 2020 sudah empat orang pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) dipecat karena ketahuan memainkan tiket.

Permainan yang dimaksud beragam mulai dari tidak menyerahkan tiket ke penumpang tapi menerima ongkos dan berbagai modus lain.

Direktur PT Trans Metro Madani, Azmi mengatakan, aksi yang dilakukan empat orang pramugara itu ketahuan setelah dipantau pihak manajemen.


"Kemungkinan jumlah pelakunya akan bertambah karena kita terus pantau," katanya, Selasa (11/2). 

Azmi menegaskan, meski nominal uang yang tidak disetorkan kecil, namun sanksi tegas harus diterapkan. 

"Sebab kalau dikumpul jelas membuat kerugian besar bagi pendapatan bus Trans Metro Pekanbaru," tegasnya.

Sanksi tegas berupa pemecatan terhadap pramugara dan supir itu, kata Azmi, bukan untuk yang pertama tapi sudah beberapakali sebagai bentuk disiplin.

"Ini bagian dari upaya kami sebagai bentuk kedisiplinan karena tranportasi yang mereka bawa milik pemerintah," imbuhnya.

Azmi menegaskan kepada pegawai khususnya operator di lapangan mulai dari pramudi, pramugara maupun pengawas harus bekerja dan berpedoman sesuai standar operasional prosedur. Karena mereka merupakan ujung tombak untuk operasional Bus TMP.

"Tiket itu wajib diberikan kepada penumpang. Kalau penumpang tidak mau langsung robek jangan dikomersilkan lagi," tegasnya.

Kepada masyarakat, Azmi juga meminta untuk saling mengawasi dengan cara meminta tiket sebagai bukti pembayaran.

"Masyarakat juga kami minta untuk sama -sama mengawasi ini dengan cara meminta tiket Bus TMP itu sebagai bukti pembayaran," tutup Azmi.