Sawahlunto Produktifkan 120 Hektare Lahan Kritis

Sawahlunto Produktifkan 120 Hektare Lahan Kritis

Sawahlunto (HR)- Pemerintah Kota  Sawahlunto, Sumatera Barat, berupaya memproduktifkan 120 hektare lahan kritis yang berada di dataran tinggi kota itu, sejak tahun 2003.
Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf di Sawahlunto, Jumat (27/3)  malam,  mengatakan, dari total luasan tersebut sebanyak 80 hektare lahan kritis yang berada di kawasan Desa Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin, sudah termanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan melakukan budidaya tanaman serai wangi dan nilam.
"Tak hanya menanam, masyarakat setempat juga sudah mampu melakukan penyulingan sendiri dengan kualitas minyak yang dihasilkan sudah diatas rata-rata nasional," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan pencapaian itu, pihaknya sudah memproyeksikan budidaya tanaman tersebut di dua kawasan lahan kritis lainnya, yakni di Desa Tumpuak Tangah, Kecamatan Talawi dan Desa Taratak Bancah di Kecamatan Silungkang.
Untuk menampung hasil panen masyarakat, jelasnya, pemerintah pusat bersedia memberikan bantuan alat penyulingan minyak dengan kapasitas yang lebih besar.
"Sebelumnya alat serupa sudah pernah diberikan dan ditempatkan di kawasan Desa Balai Batu Sandaran," ujarnya.
Menurut dia, apabila bantuan alat suling tersebut sudah direalisasikan, maka alat yang sudah ada itu akan dipindahkan ke kawasan Desa Tumpuak Tangah, dengan luas lahan kritis mencapai 30 hektare.
Sementara bagi kawasan Desa Taratak Bancah yang memiliki lahan kritis sekitar 10 hektare, lanjutnya, penyulingan serai wangi daerah itu nantinya akan dipusatkan di Desa Balai Batu Sandaran.
"Untuk pengembangannya ke depan, kami bersama masyarakat pelaku budidaya membuka diri untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan dengan pihak manapun," katanya. (ant/ivi)