Saat Jokowi Diminta Beri Sepeda ke Bamsoet karena Mundur dari Caketum Golkar

Saat Jokowi Diminta Beri Sepeda ke Bamsoet karena Mundur dari Caketum Golkar

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Bambang Soesatyo mundur dari pertarungan Munas Golkar. Hal tersebut disampaikan saat membuka Munas Golkar di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12).

"Jadi saya sekali lagi ingin ajak semuanya berikan tepuk tangan untuk bapak Bambang Soesatyo," kata Jokowi.

Mendengar tersebut, peserta Munas riuh. Bahkan, sampai meminta Presiden Jokowi untuk memberikan sepeda kepada Bamsoet.


Jokowi langsung membalas. Kata dia, Ketua MPR itu tidak pantas diberikan sepeda. Karena Bamsoet orang pertama pemilik mobil listrik mewah merek Tesla.

"Kalau pak Bambang jangan diberi sepeda beliau punya Tesla, nomor satu pertama di Indonesia," ujarnya.

Jokowi bilang, kalau dirinya diberi Tesla oleh Bamsoet baru benar. Tetapi, kata dia itu bisa masuk kategori gratifikasi.

"Kalau saya dikasih Tesla baru bener. Tapi jangan nanti gratifikasi," canda Jokowi.


Suasana Munas yang Sejuk

Saat mengawali pidatonya, Jokowi sempat menyinggung suasana pembukaan Munas Golkar yang sejuk. "Saya tadi masuk pintu ruangan ini hawanya sudah kelihatan sejuk gitu, sejuk. Saya yakin meskipun AC-nya dimatikan kita tetap sejuk," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah mengetahui kabar soal mundurnya Bambang Soesatyo dari bursa bakal calon ketua umum partai berlambang beringin itu. Dia menilai hal itulah yang membuat Munas Partai Golkar menjadi sejuk.

"Karena tadi sudah disampaikan Pak Airlangga saya sekali lagi ingin menyampaikan penghargaan apresiasi yang tinggi terhadap kesejukan tadi," ucapnya.

Kendati begitu, Jokowi meminta agar hal tersebut tak dianggap negatif. Sebab, belakangan ini banyak isu yang berkembang bahwa ada intervensi dari pihak Istana dalam proses pemilihan ketua umum Golkar.

"Tidak ada. Saya berikan jaminan tidak ada. Kalau ada yang menyampaikan Pak Mensesneg saya berikan jaminan tidak. Tidak ada. Memang betul-betul enggak ada," tegas Jokowi.**