Melawan Tabu, Deteksi Virus HIV Sejak Dini

Melawan Tabu, Deteksi Virus HIV Sejak Dini

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Penyintas AIDS diidentikkan dengan orang-orang yang aktif melakukan aktivitas seksual. Sehingga tak banyak orang yang berani sekadar memeriksa untuk mendeteksi keberadaan virus HIV di tubuhnya.

Namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Diterangkan Hertin, aktivis LSM Sebaya, lembaga swadaya yang melakukan pendampingan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) tidak hanya orang yang aktif melakukan hubungan seksual saja yang berpotensi tertular HIV. Siapa saja yang pernah melakukan transplantasi darah dan organ dalam juga berisiko terpapar virus HIV.

"Siapa pun berisiko terkena virus HIV, bukan hanya dari pekerja seks, dari data ibu rumah tangga menempati posisi ketiga terbanyak. Dan kebanyakan yang kami dukung adalah ibu-ibu rumah tangga juga," terang Hertin saat ditemui Riaumandiri.id, di Hotel Pangeran, Senin (4/11/2019)


Dalam kesempatan yang sama, Linda, dari Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) menyebut faktor tingginya ibu rumah tangga terkena virus HIV karena aktivitas seksual suami di luar rumah tanpa mengunakan alat kontrasepsi.

"Perempuan rentan menjadi sasaran penyebaran virus HIV/AIDS yang dijangkitkan oleh suami-suami yang melakukan seks di luar nikah tanpa alat kontrasepsi," ujar Linda.

Hertin bersama LSM Sebaya mengajak kepada setiap orang agar mau mendeteksi virus HIV sejak dini ke Puskesmas-Puskesmas terdekat. Ia melanjutkan tidak perlu khawatir data akan bocor.

"Jangan khawatir data akan bocor, begitu hasil tes menunjukkan positif HIV, pasien akan langsung ditelefon dan dilakukan pendampingan," ujarnya.*


Reporter: MG01