Wartawan Parlemen Himpun Dana Rp30 Juta untuk Korban Bencana Sumatera
RIAUMANDIRI.CO - Wartawan yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) berhasil mengimpun dana sebesar Rp30 juta untuk korban bencana banjir dan tanah longsong di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Dana itu dikumpulkan dalam kegiatan KWP Ngariung Bareng DPR RI dengan agenda Refleksi Akhir Tahun 2025, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/12/2025) malam.
Sebelum acara diskusi dimulai, diawali dengan doa bersama yang ditujukan buat para korban bencana, dan dilanjutkan dengan aksi solidaritas bagi korban bencana di Sumatera, berupa pengumpulan donasi.
Kegiatan dialog dan refleksi yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, tetap berjalan sebagaimana agenda utama, namun kepedulian sosial menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan tahun ini.
Aksi kemanusiaan tersebut menjadi penanda bahwa forum tahunan ini tidak sekadar berfokus pada evaluasi kinerja parlemen, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kami turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Penggalangan dana ini adalah bentuk kepedulian jurnalis parlemen. KWP ingin memastikan bahwa kehadiran kami bukan hanya dalam peliputan, tetapi juga dalam aksi kemanusiaan langsung,” ujar Ketua KWP Ariawan.
Ariawan berharap donasi untuk membantu masyarakat terdampak banjir bandang, longsor, dan bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh itu akan terus bertambah.
"Dana yang terkumpul malam ini mencapai Rp30 juta. Saya yakin akan terus bertambah. Sekecil apa pun kontribusinya, kami berharap ini dapat meringankan beban para korban dan menunjukkan bahwa jurnalis juga memiliki tanggung jawab moral dalam situasi bencana,” kata Ariawan.
Bencana hidrometeorologi yang melanda tiga provinsi di Sumatera menunjukkan dampak yang kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 4 Desember 2025, total korban meninggal dan hilang mencapai lebih dari 1.300 jiwa.
Rinciannya: 812 orang meninggal dunia. di Aceh: 325 jiwa, Sumatera Utara: 311 dan Sumatera Barat: 176 jiwa. Kemudian 509 orang masih hilang dan lebih dari 2.700 orang terluka.
Lebih dari 51 kabupaten/kota terdampak, dengan 10.500 rumah lebih mengalami kerusakan. Aceh dan Sumatera Utara menjadi wilayah dengan korban meninggal tertinggi, menunjukkan skala kerusakan yang sangat besar. (*)