Kunyit Mampu Memperlambat Pertumbuhan Sel Kanker

Kunyit Mampu Memperlambat Pertumbuhan Sel Kanker

RIAUMANDIRI.ID - Banyak varian bahan alami dipercaya memiliki manfaat memperlambat pertumbuhan kanker, termasuk kunyit. Kunyit merupakan rempah-rempah yang amat mudah ditemui di Asia dan kerap menjadi bahan makanan. 

Di balik itu semua, kunyit memiliki kemampuan untuk memperlambat pertumbuhan dan metastasis sel kanker dengan beragam zat yang terkandung di dalamnya.

Manfaat kunyit untuk menghambat pertumbuhan sel kanker
Salah satu upaya yang dilakukan sebagai pengobatan kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi memang memberikan efek untuk menghambat pertumbuhan sel kanker itu sendiri. Biasanya tindakan pengobatan tersebut dapat menimbulkan efek samping bagi sel normal.


Pengobatan kanker dapat ditempuh melalui obat-obatan kimiawi maupun alternatif dengan menggunakan bahan-bahan alami. Kunyit menjadi salah satu yang memiliki manfaat menghambat pertumbuhan sel kanker. 

Kunyit dipakai sebagai obat tradisional untuk mengobati beragam penyakit, juga untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker. Kunyit memiliki komponen penting yang dikenal sebagai kurkumin. Kurkumin memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker. Sifat-sifat tersebut mendukung kerja kunyit untuk mencegah perkembangan kanker.

Terkadang beragam penerapan obat antikanker dapat memicu terjadinya resistensi pada sel kanker, sehingga sel kanker dapat tumbuh kembali. Menurut sebuah penelitian, kurkumin dapat menjadi penghambat yang kuat untuk membatasi sel kanker secara efisien dan tidak beracun. 

Kurkumin tersebut juga dapat digabungkan dengan obat-obatan antikanker untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kunyit putih dapat secara spesifik menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Di samping itu, senyawa kurkumin dalam kunyit memiliki manfaat untuk menghambat pertumbuhan beragam jenis kanker, di antaranya kanker usus besar maupun kanker kulit.

Konsumsi kunyit untuk menghambat pertumbuhan kanker

Menjadi sebuah pilihan alternatif untuk penyembuhan kanker, salah satunya melalui konsumsi kunyit. Melansir Cancer Reasearch UK, sebuah penelitian mengatakan bahwa ekstrak kunyit (kurkumin) perlu dikonsumsi 100 mg sampai 200 mg setiap harinya dalam jangka waktu yang lama.

Rempah-rempah yang satu ini dapat dikonsumsi dalam beragam bentuk. Manfaat kunyit untuk menghambat pertumbuhan kanker dapat dikonsumsi dalam bentuk berikut.

  • bubuk
  • teh
  • ekstrak
  • kapsul
  • dikonsumsi secara utuh

Sebelumnya dikatakan bahwa konsumsi kunyit dapat digabungkan dengan pengobatan lainnya untuk menghambat pertumbuhan kanker. Namun, ada baiknya jika Anda perlu mendapatkan rekomendasi atau aturan minum kunyit dari ahli medis yang menangani. Meski terdapat beragam riset, masih perlu penelitian lanjut untuk membuktikan bahwa kunyit dapat menjadi obat alami dalam melawan sel kanker.

Efek samping konsumsi kunyit
Dari penelitian yang telah dijabarkan, kunyit punya manfaat penting yang dapat mencegah perkembangan sel kanker melalui zat kurkumin. Kunyit terbilang aman dalam pemakaiannya secara oral sampai dengan 12 bulan. Sebetulnya, kunyit tidak selalu menimbulkan efek samping yang serius. Namun, ada efek samping yang timbul pada sebagian orang saat mengonsumsi kunyit, seperti sakit perut, mual, pusing, atau diare saat mengonsumsi kunyit.

Mengutip WebMD, konsumsi kunyit dalam dosis jumlah yang banyak atau lebih dari 1500 mg per hari dapat mengkibatkan detak jantung yang tidak normal. Belum ada alasan pasti mengapa kunyit dapat menimbulkan efek samping tersebut.

Selain itu, konsumsi kunyit secara berlebihan juga memberikan dampak pada orang dengan diabetes, sebab senyawa kurkumin dapat menurunkan kadar gula darah pada orang dengan diabetes.

Untuk orang dengan gastroesophageal reflux disease atau GERD, kunyit juga dapat memicu terjadinya sakit perut dan membuat kondisi semakin memburuk.

Walaupun kunyit memang memberikan manfaat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, perlu diperhatikan juga bahwa konsumsi kunyit yang berlebihan dapat mencegah terjadinya penyerapan zat besi.



Tags Kesehatan