300 Persen Warga Rutan Bagansiapiapi dari Kasus Narkoba

300 Persen Warga Rutan Bagansiapiapi dari Kasus Narkoba

RIAUMANDIRI.ID, ROKAN HILIR - Kejahatan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah Riau sangat memprihatinkan, khususnya di Kabupaten Rokan Hilir. Terbukti, dari padatnya jumlah warga binaan Rutan Bagansiapiapi, sebesar 300 persen dari jumlah warga itu berasal dari kasus narkoba. 

"300 persen warga binaan merupakan dari kasus narkoba. Itu berarti keberadaan narkoba sangat memprihatinkan sekali. Dari 700 orang lebih, 300 orang kasus sabu-sabu," kata Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat meninjau langsung kondisi Rutan Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Selasa (5/11/2019).

Pantauan Riau mandiri.co terlihat kondisi Rutan sangat padat. Salah satu sipir menyebutkan bahwa kondisi lingkungan Rutan juga terdampak banjir saat hujan mengguyur. 


Ketika ditanya apakah ada warga binaan pemasyarakatan yang terkena DBD, petugas tersebut mengatakan tidak ada. 

"DBD tidak ada. Tapi HIV AIDs ada dua orang. Itu dari kasus narkoba. Satu laki-laki dan satu perempuan," kata petugas tersebut. 

Jumlah warga binaan saat ini sekitar 700 orang lebih, sementara ada sebanyak 17 orang warga binaan perempuan dan satu anak-anak. Terhadap warga binaan pengidap HIV AIDs terus diberikan pelayanan kesehatan di Klinik Rutan. 

Sementara itu, Kepala Rutan kelas II Bagansiapiapi Jupri saat hendak dikonfirmasi awak media tampak menghindar. Sambil berjalan menuju ke mobil milik Imigrasi Bagansiapiapi, Jupri sesekali menoleh ke belakang ke arah awak media yang ingin meminta keterangan darinya. 


Reporter: Jhoni Saputra