Wagub Riau: Roro Dumai-Malaka Mudahkan Masuknya Narkoba

Wagub Riau: Roro Dumai-Malaka Mudahkan Masuknya Narkoba

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengatakan bahwa letak geografis Provinsi Riau yang berbatasan dengan negara tetangga menjadikan daerah ini rawan masuknya narkoba dari luar negeri.

Dia menjelaskan, pintu masuk narkoba ke Riau khususnya melaui daerah yang berbatasan langsung dengan luar negeri seperti kawasan pesisir yakni Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, Pulang Rangsang. Di mana terdapat banyak jalan tikus tempat masuknya narkoba di kawasan pesisir tersebut.

Menurut dia, kondisi ini akan diperparah dengan dibangunnya penyeberangan Roro Dumai-Malaka yang akan beroperasi dalam waktu dekat. Selain itu, akan dibuka lagi akses laut baru rute Zohor-Pulau Bengkalis.


"Ini semua nanti konsekuensinya juga akan memudahkan narkoba (masuk) ke sini," kata Wagub dalam sosialisasi pencegahan dan pemberantasan narkoba kepada pelajar dan mahasiswa, Rabu (23/10/2019) di salah satu hotel di Pekanbaru.

Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Riau dengan Malaysia tidak hanya menjalin kerja sama di bidang penyeberangan namun juga menyatakan kesepakatan melawan narkoba.

Dia menyebut, sepanjang 2018 lalu tercatat lebih kurang 2.261 tersangka narkoba yang diproses oleh kepolisian di Riah. Dia berharap angka kasus narkoba bisa diminimalisasi dengan upaya yang sedang dilakukan pemerintah dan unsur lainnya.

"Kondisi ini kalau tidak ditangani akan berpengaruh pada kehdiupan berbangsa dan negara khusunya generasi muda. Saya tahu Kapolda Riau yang baru konsen terhadap narkoba. Dalam minggu ini ada dua pengedar ditembak mati di Dumai. Artinya ini tidak main-main," katanya.


Reporter: Rico Mardianto