Kabut Asap Masih Tebal, Pencemaran Udara di Kota Pekanbaru Capai Level Sangat Tidak Sehat

Kabut Asap Masih Tebal, Pencemaran Udara di Kota Pekanbaru Capai Level Sangat Tidak Sehat

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kosentrasi Partikulat PM10 di Kota Pekanbaru mencapai angka 207 ugram/m3 pada Jumat (20/9/2019). Artinya pencemaran udara sudah berada pada level sangat tidak sehat.

Seperti yang ditampilkan papan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru di depan kantor wali kota lama Jalan Sudirman. Dalam papan tersebut tertulis bahwa saat ini kualitas udara di Pekanbaru Sangat Tidak Sehat.

Terkait masih belum kunjung membaiknya kualitas udara di Pekanbaru seluruh sekolah masih diliburkan. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil kebijakan itu lantaran kualitas udara di Ibukota Provinsi Riau memang buruk.


Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, melihat kondisi kabut asap yang sampai saat ini masih belum kunjung membaik maka siswa masih diliburkan.

"Sampai hari Sabtu tanggal 21 September 2019," kata Jamal.

Ia meminta para guru agar memberikan tugas kepada siswa. Para orang tua juga diminta agar mengawasi anak-anak di rumah.

"Kita harapkan guru memberikan tugas pelajaran kepada siswa di rumah dan orang tua melakukan pengawasan," kata dia.

Selain meliburkan sekolah, pernerbangan di Bandara SSK II juga terganggu. Pagi tadi, dengan jarak pandang hanya 550 meter, memaksa pilot Batik Air dari Jakarta harus holding area (mutar-mutar) di langit Riau, sebelum mendarat di SSK II. 

Informasi dari staf Bandara SSK II Pekanbaru, Murniati mengatakan, pesawat Batik Air tersebu, seharusnya landing pada pukul 07.35 WIB, namun karena jarak pandang hanya 550 meter harus menunggu jarak pandang 800 meter.