Mahasiswa Kukerta Unri Ajarkan Warga Tanjung Balam Cara Membuat Sabun Cuci Piring

Mahasiswa Kukerta Unri Ajarkan Warga Tanjung Balam Cara Membuat Sabun Cuci Piring

RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau  (Unri) di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, menggelar kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring, baru-baru ini.

Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Desa ini dipandu oleh mahasiswa Kukerta dan diikuti oleh kelompok PKK Desa Tanjung Balam. 

Mahasiswa Kukerta Unri, Naila Rahmi dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri.co, Senin (19/8/2019), mengatakan, kegiatan pelatihan ini disambut dengan antusias oleh warga desa terkhusus ibu-ibu PKK dan Kepala Desa beserta seluruh peserta yang hadir. 


"Dengan adanya pengetahuan baru tentang cara pembuatan sabun cuci piring, banyak ibu-ibu PKK yang bersemangat dalam proses pembuatannya diselingi dengan canda tawa antara mahasiswa Kukerta dengan ibu-ibu yang hadir," jelas Naila.

Dikatakan Naila, pembuatan sabun ini menggunakan bahan-bahan yang tidak sulit untuk didapatkan dan tentunya dengan harga yang terjangkau yaitu texapon, garam dapur, pewangi (Essential Oil) dan pewarna makanan. 

Dengan bahan yang cukup sederhana ini, jelasnya, pembuatannya pun mudah sehingga dapat dilakukan sendiri di rumah. 

"Adanya kegiatan ini diharapkan dapat membangun kreatifitas warga desa dalam membuat dan mengembangkan produk sabun cuci piring buatan sendiri, sehingga nantinya warga dapat berwirausaha dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," harap Naila. 

Kepala Desa Tanjung Balam, Sibus mengatakan, pihaknya sangat mengaspresiasi kegiatan ini, karena sebelumnya memang belum ada didapatkan di desa ini.

"Kami tentunya sangat mengapresiasi dan mendukung apapun kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Kukerta selagi itu baik untuk desa ini, apalagi sosialisasi atau praktek pembuatan langsung tentang sabun cuci piring ini belum pernah kami dapatkan di desa ini. Dan dengan kegiatan ini harapannya ibu-ibu kita dapat memproduksi sendiri sabun cuci piring, bahkan bisa untuk kita jadikan usaha bersama nantinya," ujar Kepala Desa.

Sabun cuci piring ini terbilang murah dan memiliki kualitas yang hampir sama dengan produk yang laris di pasaran, sehingga sangat berpotensi untuk bersaing dan dapat dijadikan alternatif pengganti sabun cuci piring yang biasa digunakan di rumah.