FAO dan BRPPUPP KKP Tebar 85 Ribu Bibit Ikan Jelawat di Kampar

FAO dan BRPPUPP KKP Tebar 85 Ribu Bibit Ikan Jelawat di Kampar

RIAUMANDIRI.CO, KUOK - Lembaga Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia bekerja sama dengan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan aksi bersih sungai dan penebaran (restocking) 85 ribu bibit ikan jelawat di Desa Pulau Terap, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Sabtu (27/7/2019).

Kegiatan ini dalam rangka untuk mencegah kepunahan ikan endemik di Sungai Kampar serta memperingati Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Juli sejak 2011 lalu.

Chief The Southeast Asian Fisheries Development Center SEAFDEC Dr Arief Wibowo yang juga Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) menyebut, kegiatan ini merupakan sinergitas berbagai lembaga yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sungai.


“Pada kegiatan ini kita menebarkan 85 ribu benih ikan jelawat dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam, ini bentuk sinergitas kami. Kegiatan ini disuport FAO dan KKP melalui SEAFDEC yang berpusat di Palembang. Di hati merasa senang sekali karena kita bisa melihat ikan-ikan endemik di sungai, semoga ikan yang kita taburkan cepat berkembang dan bisa meningkatkan perekonomian nelayan, serta menjadikan ekosistem sungai semakin sehat,” ungkap Arief.

National Project Manager FAO IFISH, Dr Ateng Supriatna berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan sungai.

“Kami imbau masyarakat tidak lagi membuang sampah atau polutan lainnya ke sungai untuk menjaga ekosistem perairan sungai. Dengan gerakan ini diharapkan keanekaragaman hayati dan produktivitas ikan di sungai juga meningkat,” ungkapnya.

“Program ini bukan hanya bersih sungai saja namun kita bekerja sama dengan Dinas Perikanan sudah menyiapkan beberapa kegiatan lainnya. Kita juga akan berusaha memijahkan ikan balida, yang walaupun sulit namun untuk di daerah Mandi Angin Kalsel kita sudah berhasil memijahkan ikan balida meski dalam jumlah belum begitu banyak,” sambungnya.

Ia berharap di tahun 2021 nanti populasi ikan balida di perairan Sungai Kampar akan meningkat sebesar 10 persen. Untuk itu pihaknya akan mencoba memijahkan serta membenihkan Ikan balida yang nantinya akan dilepas ke habitatnya di Sungai Kampar ini.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Perikanan Kementrian kelautan dan perikanan Waluyo Sejati Abutohir mengungkapkan di perairan umum di Indonesia sudah cukup banyak ikan–ikan endemik yang sudah mulai langka dan hilang. 

"Untuk itu kita sudah mulai mempetakan itu, Kampar kita support untuk kegiatan ini karena Kampar sering membuat kegiatan bersih sungai, makanya masyarakat yang harus punya inisiatif serta kesadaran agar ikan endemik terjaga ekosistemnya,” harap Waluyo.

Kegiatan bersih sungai, penebaran bibit ikan dan pelatihan budidaya yang bertanggung jawab disambut baik Kepala Desa dan masyarakat Desa Pulau Terap. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga hadir dalam kegiatan yang digelar di tepian Sungai Kampar berdekatan dengan Kantor Kepala Desa tersebut.

"Terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak terkait telah menunjuk desa kami sebagai tuan rumah dalam acara bersih sampah pelatihan budidaya dan penyebaran ikan ini. Ini menjadi support bagi kami ke depannya untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan terutama lingkungan sungai karena bagaimanapun kita tidak bisa terlepas dari yang namanya sungai, karena sungai adalah kehidupan bagi masyarakat kita,” ungkap Kades Pulau Terap Husni.

Ia mengimbau masyarakat supaya sama-sama menjaga bibit ikan yang sudah dilepas untuk tidak ditangkap dulu sampai waktu betul-betul sudah bisa dipanen.


Reporter: Ari Amrizal