IKMR Gelar Festival Lagu dan Tari Minang Melayu

Ajang Pelestarian Budaya Bangsa

Ajang Pelestarian Budaya Bangsa

PEKANBARU (HR)-Ikatan Keluarga Minang Riau terus melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi banyak kalangan. Salah satunya dengan menggelar Festival Lagu dan Tari Minang-Melayu Riau. Kegiatan yang bertujuan melestarikan warisan budaya bangsa ini digelar di Taman Budaya, Pekanbaru, Rabu (18/3) hingga Sabtu (21/3) lusa.

Yang menarik, tidak hanya memperoleh hadiah dan penghargaan, pemenang dalam ajang ini juga berpeluang masuk dapur rekaman.

Kegiatan yang mengangkat tema "Melalui Festival Lagu dan Tari Minang Melayu Kita Lestarikan Budaya Sebagai Warisan Bangsa" tersebut, dirangkai bersempena dengan Hari Ulang Tahun Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) ke-46.

Kegiatan yang baru pertama kali diadakan tersebut, disambut antusias para pecinta lagu dan tari Minang Riau. Sebanyak 91 peserta lomba lagu dan 8 grup tari Minang ikut berpartisipasi dalam ajang itu, sehingga total peserta sebanyak 99 orang. Peserta tidak hanya berasal dari Provinsi Riau. Ada juga peserta yang datang dari Provinsi Sumatera Barat dan Jambi.

Apresiasi
Saat membuka kegiatan, Ketua Umum IKMR H Basrizal Koto yang diwakili Ketua Dewan Pembina IKMR, H Djufri Hasan Basri, mengatakan pihaknya menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini. Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada panitia dan pihak yang telah mendukung terlaksananya festival tersebut.

"Pak Bas (Basrizal Koto, red) sebenarnya ingin bersama-sama dengan kita hadir dalam acara ini, namun tugas-tugas beliau yang sangat banyak di luar kota, sehingga saat ini beliau tidak dapat hadir bersama kita," ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan H Djufri Hasan Basri, kegiatan ini merupakan awal yang baik untuk IKMR ke depannya. Khususnya terkait dengan pelestarian budaya bangsa, yang kini terus menerus tergerus oleh kebudayaan yang datang dari luar. Sehingga upaya pelestarian budaya bangsa, harus mendapat perhatian besar, dengan harapan anak cucu pada masa mendatang, masih dapat mengenal dan memahami budaya mereka sendiri dengan baik.

"Semoga tahun depan panitia akan lebih baik dan akan mengagendakan acara yang lebih besar. Untuk para peserta selamat bertanding, berikanlah prestasi yang terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal," kata Djufri.

Sekretaris Jenderal IKMR Provinsi Riau H Mardjoni Hendri memberikan apresiasi kepada semua pihak yang menyukseskan acara ini. "Festival ini memperebutkan piala bergilir, sehingga ke depannya akan ada lagi festival berikutnya," terangnya.

Dalam festival ini penilaian dilakukan secara netral. Juri tidak berpihak kepada siapa pun. "Jadi siapa yang bagus dan baik dalam festival ini dialah yang akan menjadi pemenangnya," jelasnya.

Sedangkan panitia pelaksana, H Dheni Kurnia yang diwakili Sekretaris panitia pelaksana Hj Sumiati Rustam menjelaskan, dewan juri yang akan menentukan siapa yang menjadi pemenang dalam festival tersebut.

"Ada beberapa kriteria yang menjadi bahan penilaian juri. Mulai teknik vokal dan artikulasi pengucapan, bunyi awal dan akhir tidak fals. Selanjutnya penjiwaan  dalam pembawaan lagu dan penampilan. Ini merupakan faktor penting dalam penilaian juri," terangnya.

Penentuan pemenang tidak mutlak ditetapkan dewan juri, tetapi dalam festival ini terdapat juri pengamat yang juga ikut andil dalam menentukan pemenang. "Dewan juri adalah Teti, Ida Zurida dan Ryan. Selanjutnya yang bertindak sebagai pengamat juri adalah Hj Sumiati Rustam, Atrisma Desi dan Nov Chaniago," paparnya.

Peserta dalam festival tersebut akan memperebutkan piala bergilir Ketua Umum IKMR dan piala lepas untuk kategori juara 1,2 dan 3 putra-putri dan harapan 1,2 dan 3 dengan total hadiah uang tunai sebesar Rp18 juta.

Peserta juga berkesempatan masuk dapur rekaman yang disiapkan panitia bagi peserta yang memenuhi kriteria. "Baik itu harmonisasi suara dan suaranya memang tepat untuk pembawaan lagu minang," lanjutnya.

Sadri Leo, salah seorang peserta dengan nomor urut 33 mengaku sudah optimal melakukan persiapan agar target juara 1 yang diharapkan bisa tercapai. "Saya memilih lagu takicuah di nan tarang, karena lagu ini sudah biasa saya nyanyikan dan lebih menguasai," katanya.

Sebagai mitra mempromosikan kegiatan tersebut, panitia bekerja sama dengan media Haluan Riau.
Turut mendukung terselenggaranya kegiatan ini Komunikasi Insan Seni Riau (KISR), Komunitas Pecinta Lagu Minang Riau (KPLMR), Harian Umum Haluan Riau dan Ramayana. (nal)