Sudah Berjalan Lima Tahun, FFVP Sukses Tekan Karhutla di Riau

Sudah Berjalan Lima Tahun, FFVP Sukses Tekan Karhutla di Riau

RIAUMANDIRI.CO, PANGKALAN KERINCI - Program desa bebas api atau Fire Free Village Programme (FFVP) yang awalnya digagas oleh PT.RAPP sekitar 5 tahun lalu ternyata diakui cukup ampuh dan efektif dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Padahal sebelum ada program ini, Riau dikenal sebagai daerah penyumbang kabut asap.

Beranjak dari sorotan negatif masyarakat indonesia yang menuding Riau sebagai biang masalah terjadinya kabut asap, maka saat itu PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) melakukan inofasi berupa upaya pencegahan Karhutla yang digagas sekitar tahun 2014 yang diberinama Program Desa Bebas Api atau FFVP program ini merupakan respon PT RAPP dan APRIL Group terhadap anjuran pemerintah, termasuk Kementerian LHK, POLRI, TNI dan BNPB untuk ambil bagian dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, unit usaha APRIL Group untuk mencegah karhutla dengan turut mengajak dan menumbuhkan kepedulian masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar wilayah operasionalnya akan bahaya dan dampak dari api, terutama penggunaan metode tebang bakar (slash-and-burn) untuk membuka lahan pertanian. 

Hasilnya, tingkat insiden kebakaran setiap tahun di daerah FFVP terus berkurang. Pada tahun 2014, area yang terbakar mencapai 0,18% dari total area yang dicakup. Sedangkan pada tahun 2015, 2016, dan 2017 turun masing-masing menjadi 0,01%, 0,07% dan 0,03%. Pada 2018, area yang terbakar kembali berkurang menjadi 0,02% dari total area yang dicakup.


FFVP merupakan bentuk kontinuitas dalam mendukung pencegahan kebakaran di areal konsesi milik PT RAPP. Program ini telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar berkat kolaborasi bersama pemangku kepentingan. 

"Selain berkontribusi dalam mendukung program pemerintah, FFVP juga telah berhasil menurunkan angka kebakaran serta menekan angka terjadinya kebakaran hutan dan lahan dalam skala Provinsi Riau," ujar Direktur Utama PT RAPP Sihol Aritonang pada acara Apel Penanggulangan Karhutla pada hari Rabu (26/6/ 2019) di Hanggar Bandara Khusus Sultan Syarif Harun Setia Negara PT RAPP, Kabupaten Pelalawan.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Kasubdit Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Ir. Sunarno MP, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Ir. Ervin Rizaldi, MH, dan sejumlah pejabat pemerintah dari 4 kabupaten yang di undang.

Pada kesempatan yang sama, PT RAPP juga menggelar penandatanganan MoU dengan sembilan desa yang berada di bawah PT RAPP dan supply partner yaitu PT Sumatera Riang Lestari (SRL) untuk berpartisipasi dalam program FFVP. 

Dari 9 desa, tiga desa diantaranya merupakan binaan RAPP yaitu desa Ransang, desa Sungai Ara dan desa Pangkalan Terap yang berlokasi di Kabupaten Pelalawan. Adapun enam desa berada dibawah SRL yaitu Kelurahan Terkul dan Batu Panjang di Kabupaten Bengkalis, Tanjung Medang dan Sungai Gayung Kiri di Kabupaten Kepulauan Meranti ada desa Teluk Kiambang sedangkan desa Karya Tunas Jaya di Kabupaten Inhil.

PT RAPP juga memberikan penghargaan kepada 9 desa yang menjadi peserta pada tahun 2018 yang telah membuktika bahwa mereka dapat menjaga desanya dari karhutla saat musim kemarau. 

Atas keberhasilan yang dibuktikannya itu maka setiap desa diberikan apresiasi sebesar Rp100 juta yang digunakan untuk keperluan pembangunan berupa infrastruktur bagi desa yang berhasil menekan terjadinya karhutlah. 

Adapun Kesembilan desa yang beruntung dan telah membuktikan pencegahan Karhutlah serta berhak atas reward dari PT RAPP sebesar Rp 100 juta tersebut yaitu desa Dedap, Kudap, Bagan Melibur, Mayang Sari, Mekar Sari, Mekar Delima, Pelantai, Bumi Asri, Teluk Belitung.

FFVP ini dinilai berhasil dan terlihat mengalami kemajuan signifikan dilihat dari jumlah desa yang berpartisipasi pada program tersebut dan dampaknya terhadap penurunan angka kebakaran. 

Tercatat, hingga tahun ini, PT RAPP telah bermitra dengan 53 desa di 5 Kabupaten di Provinsi Riau. 30 desa diantaranya menjadi peserta tahap desa bebas api, yang mencakup total wilayah sekitar 600.000 hektar.

Program ini memiliki 5 elemen utama yaitu penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan, keterlibatan crew leader untuk mendukung pencegahan kebakaran, memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 desa.

Pada kesempatan itu tampak Direktur Utama Sumatera Riang Lestari (SRL) Syamsul Bahri mengatakan bahwa kerja sama antara SRL selaku mitra pemasok PT RAPP tidak hanya dapat mendukung program pencegahan karhutla yang digalakkan pemerintah namun juga dapat menjamin ketersediaan bahan baku kepada APRIL secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan.

Pasalnya, April group adalah produsen fiber, pulp dan kertas terkemuka yang beroperasi di Provinsi Riau, Indonesia. April selalu berkomitmen terhadap keberlanjutan dalam berbisnis serta di lanskap yang lebih luas di mana April beroperasi. 

Di bawah model perlindungan produksi, April sudah mengadopsi tujuan 1-untuk-1 dimana setiap satu hektar hutan tanam, April melakukan konservasi dan restorasi 1 hektar ekosistem hutan alam. Dan saat ini tercatat sudah dan telah berhasil memulihkan sekitar 370.000 hektar hutan, termasuk proyek restorasi lahan gambut terbesar di Indonesia. 

Atas keberhasilan program ini, Ir. Sunarno MP dari Perwakilan Direktorat Pencegahan Kebaran Hutan dan Lahan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mengaku sangat bangga atas keberhasilan yang dicapai ileh PT RAPP dan PT SRL dalam menekan terjadinya Karhutlah di Riau selama kurun waktu lima tahun terakhir.

Beliau juga menyampaikan agar program serupa ini bisa di tiru oleh perusahaan tetangga yang memiliki areal konsesi baik itu HGU atau HTI sehingga selain dapat membantu pemerintah juga dapat membantu masyarakat sekitar areal perusahaan sekaligus menyadarkan mereka pencegahan lebih bagus dari penanganan, kata Sunarno.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPBD Provinsi Riau Edward Sanger beliau mengatakan pemprov Riau sangat menyambut baik atas upaya yang di gagas oleh PT RAPP dalam penanganan Karhutlah lewat program desa bebas api nya, sebab menurut Edward dalam program itu nampak ada upaya pemberdayaan, pemberian reward yang dianggap berhasil yang tujuannua untuk memotifasi masyarakat desa, juga ada pemberian peralatan pendukung dan yang terakhir karena dinilai telah berhasil maka disarankan perusahaan lain direkomendasikan bisa mencontoh program ini, kata Edward.

"Yang jelas, BPBD melihat sudah 3 tahun terakhir cukup berhasil, RAPP saat ini sudah melaksanakan program desa bebas api nya, dan ini sumbangsih postif yang sudah dirasakan oleh masyarakat karena bisa menjadi penyemangat yang di sinergi kan dengan dunia usaha," katanya. 

Sementara itu Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Ir. Ervin Rizaldi, MH menanggapi soal program Desa bebas api yang di gagas oleh PT RAPP ini, beliau mengaku kalau program tersebut dinilai cukup berhasil dan terbukti dapat menekan angka Kebakaran lahan, dan dia menyadari kalau upaya penanganan kebakaran ternyata lebih efektif upaya pencegahan dengan melibatkan masyarakat sekitar perusahaan.

"Jadi ke efektifan upaya pencegahan dari pada penangan itu rasion tingkat keberhasilan tidak terjadi Karlahut sekitar 80 sampai 90 persenan lah, jadi wajar saja kalau program ini bisa direkomendasikan untuk di adopsi perusahaan lain," ungkapnya.

Reporter: Supendi



Tags Pelalawan