Siang Ini DPP PAN Gelar Rapat, Apa yang Dibahas?

Siang Ini DPP PAN Gelar Rapat, Apa yang Dibahas?

RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Umum DPP PAN Bima Arya Sugiarto menyebut partai tempatnya bernaung menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019. Bima Arya mengatakan keputusan MK tersebut akan menjadi rujukan PAN dalam menentukan arah politik selanjutnya.

"Sekarang semuanya menunggu MK, jadi belum ada perubahan apa-apa. Ketika MK memutuskan, nah pasti menjadi rujukan dari partai untuk menentukan arah," ujar Bima Arya usai me-launching logo '100 persen Bogor Pisan', di Bogor, Senin (17/6/2019), seperti dilansir Antara.

Bima Arya menyebut DPP PAN akan menggelar rapat pada Selasa (18/6) siang. Dalam rapat tersebut akan dibahas salah satunya mengenai arah politik PAN.


"Besok siang itu ada rapat DPP PAN, pembahasannya mungkin ada ke sana. Tapi nanti saya kira ada rakernas PAN yang akan diputuskan arah PAN ke mana," jelasnya.

Wali Kota Bogor itu menyebut hingga kini PAN belum memutuskan untuk berlabuh ke kubu petahana.

"Sementara belum diputuskan. Saya kira wajar ada wacana ke kanan, ke kiri, ke mana-mana wajar," kata Bima Arya.

Sebelumnya diberitakan, arah politik PAN kembali dipertanyakan setelah Wasekjen mereka Faldo Maldini membuat video berjudul 'Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK' yang diunggahnya ke YouTube. Video berdurasi 8 menit 40 detik itu dibagikan Faldo ke jejaring media sosialnya seperti Twitter.

"Di video kali ini gua akan menjelaskan tentang peluang Pak Prabowo di MK dan menurut gua Prabowo-Sandi nggak akan menang pemilu di Mahkamah Konstitusi," kata Faldo Maldini mengawali videonya.

Karena video tersebut partai berlambang matahari putih itu diisukan bakal segera meninggalkan Prabowo-Sandiaga. Adalah anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Benny Rhamdani, yang menghembuskan isu tersebut.

"Yang pasti Faldo sudah dapat instruksi terkait sikap atas perubahan politik Zulhas yang ingin merapat ke Jokowi-Amin," ujar Benny yang menjabat Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf.



Tags Politik