Market Share Bank Syariah Rendah

OJK Minta Matangkan Konsolidasi Merger

OJK Minta Matangkan Konsolidasi Merger

JAKARTA (HR)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, secara nasional market share perbankan syariah masih belum menembus diangka 5 persen dari total aset bank secara nasional. Pada 2014, market share bank syariah  masih di angka 4,85 persen.

Menurut Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Buchory, market share bank syariah yang belum menembus di angka 5% secara nasional dikarenakan belum adanya komitmen dari induk bank syariah dalam mendukung permodalan anak usahanya yang bergerak di bisnis syariah.

Sementara itu, Mulya E. Siregar selaku Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK menyatakan salah satu upaya adalah dengan melakukan merger Bank Syariah berplat merah. Namun, sebelum melakukan merger ia meminta untuk mematangkan konsolidasi agar kemampuan tiap- tiap bank yang akan dilakukan marger menjadi setara.

"Apabila marger dilakukan tidak melalui konsolidasi maka akan dikhawatirkan pangas pasar bank syariah BUMN akan diambil pihak lain," ujarnya, Senin (16/3).


Menurutnya, untuk melakukan konsolidasi bisa menghabiskan waktu 2 hingga 3 tahun, sementara bisnis akan terus berjalan.

"Apabila belum ada konsolidasi dan sudah disibukan dengan ini itu, maka market sharenya akan diambil oleh bank lain, marger ini harus dilakukan dengan proses yang hati- hati," ungkapnya.

Konsolidasi yang ia maksud adalah untuk menyamakan strategi perusahaan, terlebih untuk mengahadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Kendati demikian, ia sepakat adanya penggabungan (marger) bank syariah BUMN ini. Sehingga pengawasan OJK kepada industri keungan ini akan lebih mudah untuk di pantau.

Saat ini, BUMN memiliki 3 bank syariah dan satu unit syariah. Adapun keempat bank syariah dibawah naungan BUMN tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, serta unit Syariah milik BTN.

Dari sejumlah Bank Syariah tersebut, aset milik Bank Mandiri Syariah merupakan yang terbesar yakni mencapai Rp 63,97 triliun di tahun 2013 kemarin. Kemudian disusul bank BRI Syariah sebanyak Rp 17,4 triliun, BNI Syariah sebesar Rp 14,71 triliun, dan yang terakhir adalah Bank BTN sebesar Rp 9,7 triliun.(rio)