Masyarakat Batu Gajah Kampar Dapat Program DMPA PT PSPI

Masyarakat Batu Gajah Kampar Dapat Program DMPA PT PSPI

RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR - Masyarakat Desa Batu Gajah sekitarnya, tepatnya masyarakat Dusun Lenggini, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, selama 2,5 tahun ini mendapatkan Program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) dari PT PSPI (Perawang Sukses Perkasa Industri) Distrik Petapahan-Tapung Kabupaten Kampar. 

PT PSPI merupakan mitra pemasok kayu HTI (Hutan Tanaman Industri) PT Arara Abadi untuk bahan baku pabrik kertas APP-SMF (Asia Pulp & Paper – Sinar Mas Forestry) Region Riau. 

Program DMPA yang dilaksanakan PT PSPI Distrik Petapahan ini di antaranya program peternakan sapi, pertanian, seperti tanaman jagung, tanaman cabai, dan perikanan seperti, pembuatan bubu (alat penangkap ikan). 


Semua program sudah terlaksana dengan baik, namun untuk saat ini yang baru menampakkan hasil yang baik adalah ternak sapi, pertanian cabai dan pembuatan bumbung. Sementara untuk pertanian jagung, karena cuaca yang masih kurang menentu karena cuaca panas masih terkendala ketersediaan air untuk lokasi tanam. 

Salah satu masyarakat Desa Batu Gajah, Sukidi (71) yang selama ini selain menjadi petani sawit juga mendapatkan Program DMPA PT PSPI untuk jadi peternak sapi bantuan dari PT PSPI.

Ketika ditemui media Sukidi menyampaikan, dirinya mendapatkan program DMPA berupa bantuan sapi dari PSPI ini secara bergulir sudah 2 tahun lebih ini. Awalnya ia mendapat satu ekor sapi. Saat ini sapinya sudah menjadi tiga ekor, dan yang satu ekor nanti akan digulirkan kepada anggota lainnya sesuai dengan saran dan penilaian dari ketua kelompok nantinya. 

"Untuk pakan (makanan) sapi selama ini, seperti rumput setidak mendapat kendala (hambatan) yang berarti. Saya dapat dengan mudah mendapatkan rumput-rumput pada kawasan tanaman PSPI karena di tempat lain tidak ada. Kotoran sapi juga saya manfaatkan untuk pupuk bagi perkebunan sawit meskipun tidak luas. Saya ikut dan merupakan bagian dari anggota kelompok peternakan sapi Desa Batu Gajah yang merupakan Program DMPA PT PSPI,” jelas Sukidi.

Sementara itu Ketua Kelompok Peternak Sapi Desa Batu Gajah, Wagio (57) kepada media menambahkan, Program DMPA PSPI yang berupa peternakan sapi ini dimulai pada akhir tahun 2016 menjelang awal tahun 2017 lalu. Awalnya kelompok ini terbentuk dari hasil SGD (Small Group Discussion) yang dihadiri oleh aparat Desa Batu Gajah dan dari PSPI. 

Dijelaskan Wagio, ada beberapa kelompok program yang dihasilkan pada saat tersebut, seperti Kelompok Pertanian, Perikanan dan salah satunya adalah kelompok peternakan sapi yang kebetulan saya dipercaya sebagai ketua kelompok. Awalnya kelompok peternakan sapi ini mendapatkan bantuan sebanyak enam ekor sapi yang dibagikan kepada 6 orang masyarakat sebagai kelompok peternak sapi yang telah kita nilai atas kemauan dan kemampuannya menjadi peternak sapi, dan jika sapi tersebut jika sudah melahirkan akan digulirkan kepada anggota lainnya.  

"Saat ini anggota peternak sapi sudah menjadi 12 orang dengan total jumlah sapi keseluruhannya sudah menjadi 22 ekor, dan rata-rata masing-masing setiap anggota sudah punya dua ekor sapi, dan berdasarkan perhitungan perkembangan kami, waktu perkembangan cukup tepat. Harapan saya sebagai ketua kelompok, masyarakat sangat terbantu dengan program ini, jika ada bantuan sapi lagi dari perusahaan agar bantuan tersebut diberikan kepada yang tepat,” jelas Wagio.

Humas PT PSPI, Junaidi, Abdi Gunawan, didampingi Humas PT Arara Abadi-APP-SMF, Ir Nurul Huda, MH, M.Ikom dan Tenaga Sarjana Pendamping yang juga dari putra daerah Kampar, kepada media menjelaskanm Program DMPA PT PSPI di Desa Batu Gajah sudah masuk tahun ke tiga. Adapun program-program DMPA yang kita laksanakan yaitu: Peternakan Sapi, Bidang Pertanian seperti Tanaman Jagung, Tanaman Cabai dan Perikanan seperti pembuatan bumbung (alat penangkap ikan). 
Semua program sudah terlaksana dengan baik, namun untuk saat ini yang baru menampakan hasil yang baik adalah Ternak sapi, Cabe serta Pembuatan bumbung alat penangkap ikan, untuk pertanian jagung, karena cuaca dan curah hujan yang masih kurang menentu seperti cuaca panas masih terkendala ketersediaan air. 

"Program ini kita laksanakan dalam rangka memberikan pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat disekitar areal konsesi perusahaan didalam meningkat perekonomian dan pembukaan serta pemanfaatan lahan tidak harus melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan milik mereka. sekaligus juga program DMPA ini meningkatan perekonomian masyarakat di Desa Batu Gajah, karena walau bagaimanapun kehadiran perusahaan di tengah masayarakat harus memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar areal konsesi perushaan," terang Junaidi.

Selain program DMPA, katanya, PT PSPI juga melaksanakan Program Community Development  dan Corporate Social Responsibility berupa bantuan untuk memperbaiki Madrasaah yang kondisinya cukup memprihatinkan.