Dugaan Penipuan Travel Biro Umroh

Kapolda Janji Akan Usut

Kapolda Janji Akan Usut

PEKANBARU (HR)-Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan berjanji akan mengusut tuntas dugaan penipuan yang travel biro PT Garuda Terobosan Cahaya (GTC). Sebanyak 3 dari 34 calon jemaah melaporkan pemilik perusahan tersebut ke Polda Riau.
"Kalau sudah dilaporkan ke kita, pasti kita tindaklanjuti," katanya kepada wartawan, Sabtu (14/3).
Kapolda mengaku selama ini pengungkapan kasus penipuan travel biro sulit untuk diungkap karena korban korbannya terlambat untuk membuat laporan ke pihak kepolisian.
Sebelumnya, kata Dolly, pihaknya pernah menggelar perkara dugaan penipuan biro umroh. Namun penungkapan kasus itu terkendala karena tersangka hingga kini tidak ketahui keberadaannya.
"Memang pengungkapan kasus penipuan peniupan seperti itu lama. Korban biasanya setelah terjadi one prestasi, dalam kasus perdatanya, baru melapor," tuturnya.

Sulit

"Ini mulanya tentang izin, dimana Polda bukan pihak penerbit izin, bukan lantas semuanya masalah sama polisi, ayo sama-sama yang punya tanggung jawab bekerja, yang punya domain. Audit dan cek dong travel itu," ujar jendral bintang satu tersebut.

Meski sudah meresahkan warga, Kapolda mengaku pihak Departemen Agama (Depag) belum melakukan koordinasi kepada lembaganya. "Belum, belum ada pihak Depag Koordinasi dengan kita. Yang jelas jika ada laporan pasti akan dilakukan penyelidikan," paparnya.

Saat ditanya mengenai kendala kepolisian khususnya Polresta Pekanbaru karena belum juga berhasil mengurai benang kusut pada kasus travel umroh ini, Brigjen Dolly beranggapan, kesulitan selama ini lantaran susahnya menemukan tersangka utama.

"Kita terkendala dengan tersangka utama. Walau begitu tetap kita jalankan penyelidikan pada setiap laporan. Bila problem Polresta berat, kita ambil alih," tegurnya.

Sementara tentang permintaan masyarakat agar Polda Riau bisa mempertemukan antara pemilik perusahaan travel dan korban penipuan, Kapolda menyatakan siap jika memang dibutuhkan. "Kalau ada laporan maka kita tindak sesuai prosedur hukum, namun jika ingin diselesaikan melalui jalur lain, kita siap mempertemukannya," pungkas Brigjen Dolly.

Tutup

Sebelumnya, 3 dari 34 jemaah calon umroh yang rencananya diberangkatkan oleh biro perjalanan PT GTC membuat laporan ke Polda Riau karena khawatir gagal menunaikan ibadah umroh. Sedianya, para jemaah ini bakal berangkat ke Tanah Suci pada 4 Maret lalu.

Namun kini kantor PT GTC di Jalan Imam Munandar nomor 57, Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya itu pun sudah tutup. Para calon jemaah ini pun sulit berkomunikasi dengan pemilik biro travel umroh GTC, Feri Andria karena mereka mengakui handphone sudah tidak aktif lagi.

Kantor GTC sudah tidak beroperasi lagi. Dari luar terlihat pintu kantor dan pemasaran GTC yang 3 lantai itu digembok besi.

“Sejak Selasa kemarin kantor itu memang sudah ditutup. Senin sore terlihat banyak calon jemaah umroh yang datang," tutur seorang pegawai apotek yang bersebelahan dengan kantor GTC tersebut.

Ragukan Polisi

Salah satu korban penipuan travel umroh pada kasus sebelumnya bernama Susiyah, mengaku prihatin saat mengetahui adanya korban lain atas kasus serupa di Pekanbaru.

Kasus Susiyah sendiri sudah berjalan satu tahun lebih di Polresta Pekanbaru tanpa ada kejelasan. Padahal dirinya sudah menyetor dana senilai Rp68 Juta.

Susiyah mengatakan meski agen yang menipu dirinya berbeda, namun Susiyah yang sempat juga jadi korban penipuan travel umroh dan sudah melapor pada April 2014 lalu tersebut menilai polisi tidak bekerja maksimal. Sebagai bukti adalah terjadi kasus penipuan yang melibatkan PT Garda Terobosan Cahaya (GTC).

"Niat baik pergi umroh justru berujung petaka. Parahnya, sudah satu tahun lebih melapor ke Polisi tapi tidak ada kejelasan. Tentu saya kecewa. Uang itu sudah saya tabung bertahun-tahun, dan itu kongsian dengan kerabat lainnya. Tapi apa tindakan polisi, nihil," ketusnya, Sabtu (14/3).

Ia berfikir bahwa selama ini kinerja kepolisian "nggak jelas", lantaran sudah melakukan beberapa kali gelar perkara dan sudah melibatkan Polda Riau, namun tersangka tak juga bisa ditangkap. Tak cukup disitu, pihaknya sambung Susiyah, juga tidak diberitahu kelanjutan penyidikan.

"Kalau tak saya yang bertanya, polisinya nggak ada yang kabari gimana kelanjutan kasus saya. Paling-paling dijawab mereka, ya kami sudah nyari sampai ke Bandung, Jakarta dan sebagainya, tapi ngak dapat juga buk," tiru susiyah sambil berurai airmata.(rtc/hrc/yuk)