2,5Juta cc Darah Dalam 10 Tahun

2,5Juta cc Darah Dalam 10 Tahun

Komitmen pendonor darah warga Kompleks RAPP memang patut dicontoh. Tepat pada gelaran Donor Darah Massal ke-42, total 2,5 juta cc darah telah disumbangkan pendonor sejak tahun 2005.
Bagi sebagian masyarakat melihat kegiatan donor darah sebagai suatu hal yang menakutkan karena menggunakan jarum panjang dan besar yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Namun hal itu tidak berlaku bagi Hermansyah (53).
Karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sehari-harinya bekerja sebagai mekanik finishing itu berhasil meraih gelar sebagai pendonor darah terbanyak pada acara kegiatan Donor Darah Massal ke-42 yang diadakan oleh Keluarga Donor Darah (KDD) Riau Komplek RAPP di Hotel Unigraha, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Sabtu (14/2).
Ayah dari tiga anak itu menunjukkan raut wajah antusias saat akan menyumbangkan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Tak ada sedikit pun rasa takut yang tampak diwajahnya saat jarum perlahan menusuk lengannya. Dia pun hanya tersenyum kepada sang perawat yang mengatur posisi selang dan kantung darah yang berada disampingnya. "Enggak takut lah. Kenapa harus takut. Darah saya kan bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya sembari tertawa renyah.
Keberaniannya untuk terus menyumbangkan darahnya bagi orang yang membutuhkan ternyata timbul kala sang istri melahirkan anak pertama. Saat itu, sang istri memilih melahirkan anak pertamanya dengan jalan operasi karena tidak memungkinkan melahirkan dengan normal. Sesaat operasi akan dilakukan, sang istri pun kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi segera.
Tempat tinggal kerabat yang cukup jauh dari tempat tinggalnya pun membuat Hermansyah harus berpikir keras bagaimana memperoleh transfusi yang cukup untuk istrinya yang akan melahirkan putra mereka yang pertama.
"Waktu itu, istri saya akan melahirkan dengan jalan operasi. Dia membutuhkan banyak transfusi darah. Saudara saya juga waktu itu enggak ada, jauh. Saya bingung mau cari kemana lagi karena sangat susah mencari transfusi darah saat itu," kenangnya.
Kebingungannya saat itu pun merubah Hermansyah menjadi seseorang yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dengan rutin mendonorkan darahnya tiga kali dalam satu tahun sejak tahun 1996. Sulitnya memperoleh transfusi darah untuk sang istri telah membuat Herman menjadi seseorang yang tidak takut kehilangan darah karena dia yakin metabolisme tubuhnya akan mengembalikan situasi tubuhnya seperti semula.
"Sejak kejadian itu, saya mulai rutin mendonorkan darah saya karena saya tahu sulitnya mendapatkan donor darah dan darah saya dibutuhkan orang banyak. Setiap hari orang membutuhkan darah, sampai sekarang masih banyak yang membutuhkan donor darah,” ujar Hermansyah.
Sejak dirinya bergabung di RAPP pada tahun 1994, Hermansyah telah mendonorkan darahnya hampir mencapai 50 kali. Saat itu, Hermansyah masih berumur sekitar 30 tahun dan berusaha memaksa dirinya untuk terus konsisten menyumbangkan darahnya ke PMI karena menyadari sulitnya mendapatkan sumbangan darah saat situasi genting menghampirinya dulu.
Selain untuk kemanusiaan, donor darah yang dilakukan oleh Hermansyah juga untuk menjaga agar kondisi tubuhnya selalu sehat karena selalu diasup dengan sel darah dan hormone baru sehingga sirkulasi tubuh menjadi sehat.

"Bahkan kalau di RAPP tidak mengadakan, saya pasti ke Pekanbaru untuk menyumbangkan darah saya ke sana. Enggak enak aja badannya kalau enggak donor itu. Soalnya setelah rutin donor ini, badan jadi fit, sehat, sirkulasi lancar. Alhamdulillah enak aja," ungkapnya.

Kebanggaan bisa mendonorkan darah juga dirasakan oleh Mark Johanes (24). Karyawan RAPP Departemen Central Mechanical yang telah mendonorkan darahnya sebanyak enam kali itu merasa bangga bisa membantu orang dari sisi lain.

"Saya bangga bisa mendonorkan darah dari sisi lain, seperti sisi benefit. Kegiatan ini sangat baik karena perusahaan memfasilitasi dan mendorong karyawan untuk melakukan aksi kemanusiaan," ujarnya.

Mark juga mengungkapkan, akan mendonorkan darahnya secara rutin ke depannya agar bisa terus membantu orang lain. "Jelas akan mendonorkan darah lagi," ujarnya mantap.

Ketua Panitia kegiatan Donor Darah Massal RAPP ke-42, Raylus Nurdin (53) menargetkan dalam kegiatan donor darah yang telah diselenggarakan sejak tahun 2005, darah yang disumbangkan oleh warga Riau Komplek bisa mencapai 2.500.000 cc.

"Kita sudah mengadakan kegiatan donor darah massal ini sejak tahun 2005. Kita menargetkan dalam kegiatan donor darah ke-42 ini, total darah yang disumbangkan bisa mencapai 2.500.000 cc. Ini menunjukkan warga komplek RAPP untuk menyumbangkan darah mereka sangat baik sekali," kata Raylus.

Raylus juga mengemukakan, berkat kerja keras dan kekompakan Keluarga Donor Darah (KDD) kegiatan donor darah massal di RAPP bisa menjadi agenda rutin perusahaan untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan karyawannya kepada sesama dan membuat karyawannya menjadi sehat.

"Kita sudah rutin mengadakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali. Karena kan setelah donor, kondisi darah akan kembali seperti semula setelah 75 hari. Dengan donor, akan terbentuk sel baru, hormon baru, zat baru," ungkapnya.

Apresiasi

Sekretaris PMI provinsi Riau, Rina pun mengapresiasi kegiatan yang sudah menjadi agenda rutin RAPP. Bahkan Rina terkejut melihat budaya warga Riau Komplek yang membawa serta keluarga mereka saat akan melakukan donor.

"Saya cukup terkejut karena di sini (Riau Komplek), mereka yang akan mendonorkan darah membawa serta keluarga mereka. Sehingga anak-anak itu sudah diperkenalkan donor darah sejak mereka kecil dan menjadi sesuati yang tidak menakutkan," ujar Rina.

Rina juga mengatakan, kegiatan donor darah massal yang diadakan oleh RAPP sangat baik karena memberikan penghargaan kepada para pendonor mereka dimana kondisi ini jarang dilakukan perusahaan lain.

"Kalau untuk perusahaan di Riau, pada umumnya melakukan hal yang sama. Perbedaannya adalah apakah perusahaan memberikan penghargaan kepada para pendonor atau tidak. Format kegiatan di RAPP ini sangat baik, lebih tertata. Kalau bisa, Kegiatan Donor Darah jadi ikon di Pangkalan Kerinci," kata Rina.

Direktur RAPP, Mulia Nauli, menyatakan dukungannya dan apresiasi kepada para karyawan yang secara sukarela menyumbangkan darahnya untuk orang banyak.

"Banyak yang muda-muda, yang masih karyawan baru antusias sekali mendonorkan darah mereka. Saya yakin mereka menyadari darah yang ada ditubuh mereka diperlukan oleh orang banyak sehingga hati mereka tergerak untuk mendonorkan. Ini tugas mulia utk kemanusiaan. Darah ini tdk ada pabriknya tapi kata hati seorang manusia dalam membantu sesama," kata Mulia.

Mulia berharap semoga donor darah yang diberikan oleh warga Riau Komplek bisa memberikan manfaat bagi orang banyak sehingga setetes darah yang mereka sumbangkan tidak sia-sia.

"Kita harapkan, darah yang disumbangkan bisa bermanfaat bagi orang banyak. Darah itu seperti kehidupan. Untuk menghasilkan 1 cc darah saja, tubuh kita bekerja setengah mati. Saya berharap Pelalawan bias menjadi ikon dan replica dari kegiatan donor darah supaya teman-teman di Kabupaten lain bisa mengikuti," tutup Mulia.

Dalam kegiatan Donor Darah Massal yang ke-42, panitia Keluarga Donor Darah (KDD) Riau Komplek RAPP berhasil mengumpulkan 368 kantong darah atau sekitar 258.750 cc liter darah. Sehingga jika ditotal, jumlah keseluruhan darah yang berhasil dikumpulkan sejak tahun 2005 yakni 2.598.750 cc.***