Setelah Heboh Doa Tertukar, Rais Aam dan Ketum PBNU Doakan Jokowi-Maruf Menang

Setelah Heboh Doa Tertukar, Rais Aam dan Ketum PBNU Doakan Jokowi-Maruf Menang

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Setelah heboh doa tertukar, Mbah Moen panggilan akrab KH Maemun Zubair yang salah menyebut nama Prabowo Subianto yang seharusnya Jokowi (Joko Widodo)  dalam dalam doanya saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-anwar Kelurahan Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, Rais Aam PBNU, KH Miftahul Ahyar, memanjatkan doa khusus bagi Jokowi dan Kiai Maruf Amin agar menang dalam Pilpres 2019 yang akan dgelar pada 17 April mendatang.

Doa khusus kemenangan ini juga pernah disampaikan KH Mitahul Akhyar saat  saat memberi doa penutup dalam acara Harlah ke-93 NU dan konsolidasi Satu Abad NU di Jakarta Convention Centre, Kamis (31/1) lalu.  
.
“Ya Allah berikan kemenangan kepada Jokowi Maruf, seperti Engkau menundukan lautan untuk Musa,” demikian doa yang terucap dari KH Miftahul Ahyar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/2/2019).  

Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi Amin, Maman Imanulhaq  merasa sangat bahagia dengan doa tulus Kiai Khas tersebut. “Ini menunjukan dukungan nyata Para Ulama untuk kemenangan pasangan Capres Cawapres 01 Jokowi-Kiai Maruf Amin," kata Maman.


Maman menambahkan doa tersebut  diamini para ulama para pengurus NU se-Indonesia dan sebagian besarnya adalah pemangku pondok pesantren memberi keyakinan kepada umat bahwa Jokowi dan Maruf Amin adalah pilihan terbaik untuk Indonesia maju.

Jokowi adalah sosok sederhana yang memegang prinsip kehidupan, seperti kesetiaan terhadap kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kerja keras. Jokowi terbukti memperjuangkan aspirasi umat Islam dan terus mendukung moderasi Islam yang toleran, damai, dan progresif.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H Said Aqil Siradj juga mendoakan langsung supaya capres petahana Joko Widodo memenangi Pilpres 2019. Said tak sungkan bicara di depan publik untuk mendoakan capres nomor urut 01 itu.

"Ini bukan kampanye, bukan. Cuma mendoakan mudah-mudahan bapak insinyur Jokowi diberikan kekuatan lahir dan batin oleh Allah. Diberi petunjuk Allah, sehingga mendapatkan kemenangan dan kesuksesan. Ini mendoakan, bukan kampanye," ujar Said Aqil.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah itu, juga mendoakan supaya Pilpres 2019 berlangsung aman dan nyaman. Said pun mengajak agar para anggotanya ikut peran serta dalam menyukseskan pemilu. Selain itu, ia juga meminta para kadernya mendoakan kemenangan Jokowi.

"Oleh karena itu, dalam menyongsong pemilu yang akan datang baik itu pilpres maupun pileg, mari NU menyukseskan pemilu itu dengan damai, aman, nyaman, santai, bila perlu habis nyoblos dangdutan," tuturnya.

Sedangkan Presiden Jokowi memuji Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi massa yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung soal media sosial yang saat ini banyak dipenuhi oleh saling menghina, mencela dan menjelekkan. Menurutnya, banyak masyarakat yang lupa mengenai nilai keagamaan, etika, budi pekerti, tata krama, dan sopan santun.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak seluruh kader NU untuk membuat adem masyarakat. 

"Saya menitipkan ini karena saya meyakini, NU lah yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi," ulas Jokowi. 

"Saya selalu merasa adem kalau hadir bersama para kyai dan jamaah NU," ujarnya. 

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia berbeda dengan negara-negara lain. Keberagaman dan perbedaan di Indonesia, kata dia, telah hukum Allah yang harus terus dirawat. 

"Sehingga nilai toleransi, saling menghargai, menghormati, harus terus kita kembangkan," ungkap Jokowi.

Reporter: Surya Irawan