Kasus DBD Tahun 2015 Meningkat Signifikan

Kasus DBD Tahun 2015 Meningkat Signifikan

TELUK KUANTAN (HR)-Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Kuansing meningkat signifikan dibanding tahun lalu.

 Tahun lalu ditemukan 45 kasus DBD dan satu meninggal. Tahun ini Januari-Maret 2015, ditemukan 31 kasus di sejumlah kecamatan di Kuansing.

"Jumlahnya diperkirakan terus bertambah kalau masyarakat tidak peduli dengan lingkungan tempat tinggalnya," kata Kepala Diskes melalui Kepala Bidang pengendalian ma salah kesehatan Detri Elvira, Jumat (13/3).

Kasus terbanyak tahun ini terjadi pada Januari lalu, dimana ditemukan 22 kasus DBD dan selebihnya ditemukan pada Februari dan bulan Maret ini.

Agar kasus DBD bisa dicegah sejak dini, Diskes mengimbau masyarakat menggalakan gotong royong terutama di lingkungan tempat tinggal.

 Salah satu cara yang dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamukdan melakukan 3M yakni Mengubur, Menguras atau Menutup tempat berkembangnya sarang nyamuk.

Meskipun Kuansing belum ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, Diskes mengajak seluruh pihak peduli kebersihan lingkungan.

 Pihaknya saat ini sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan menyurati pihak kecamatan untuk menggelar goro massal bersama masyarakat didesa yang ada dimasing-masing kecamatan.

Diskes sudah memberi intruksi kepada UPTD Kesehatan dan Puskesmas untuk ikut melakukan sosialisasi dan turun ke lapangan mengajak masyarakat menggelar goro.
 
Apabila ditemukan kasus DBD di desa atau kecamatan, akan dilakukan fogging dua kali didaerah terjangkitnya korban DBD.

  Baru-baru ini ada dua warga yang terkena DBD, salah satunya warga Pisber yang merupakan perawat di Puskesmas Kari.

Kepala Diskes Reza Tjahyadi mengimbau masyarakat menggalakan goro di lingkungan tempat tinggal, karena goro dengan melakukan 3M memberantas sarang nyamuk lebih ampuh dari pada harus di fogging.

 "Goro dengan melakukan 3 M lebih ampuh dari fogging,"kata Reza.***