Yusril Blak-blakan Soal Hubungannya dengan D.N Aidit

Yusril Blak-blakan Soal Hubungannya dengan D.N Aidit

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengaku ada pihak yang menanyakan hubungan dirinya dengan seorang pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI), Dipa Nusantara (D.N) Aidit. Menurut Yusril itu muncul di sebuah grup whatsapp salah satu kubu yang mendukung calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Meski sama-sama berasal dari Pulau Belitung, Yusril mengaku tidak pernah bertemu dengan D.N Aidit sampai wafatnya pada tahun 1965 silam. Namun memang ayahnya Idris bin Haji Zainal kenal baik dengan DN Aidit karena mereka hampir seusia.

"Kalau DN Aidit pulang ke Belitung, kadang bertemu juga dengan ayah saya. Ayah DN Aidit, Abdullah Aidit adalah Ketua Nurul Islam Belitung, yang tahun 1947 berubah menjadi cabang Masyumi," jelas Yusril dalam pesan singkatnya, Sabtu (10/11).


Menurut Yusril, sebagian keluarga DN Aidit di Belitung menjadi anggota Masyumi. Tetapi mereka yang merantau, D.N Aidit dan Subron Aidit bergabung bersama PKI. Murad Aidit, adiknya yang paling bungsu wafat dua tahun lalu jadi aktivis Partai Buruh. Sambungnya, secara ideologi keluarganya dengan keluarga DN Aidit yang PKI sangat bermusuhan tapi keluarganya yang Masyumi tentu tidak.

"Namun sebagai sesama orang sekampung, hubungan kami baik-baik saja. Anak DN Aidit, Ilham Aidit, sesekali bertemu saya dan dia memanggil saya 'abang'. Dia selalu bertanya bagaimana perkembangan PBB," tuturnya.

Lanjut Yusril, Ketua Umum Masyumi M Natsir pernah bercerita bahwa dia selalu berkelahi dengan D.N Aidit dalam politik. Tetapi ketika rehat sidang DPR, Aidit membawa secangkir kopi dan membukakan bungkus rokok untuk disodorkan kepada Natsir.

"M Natsir juga bercerita ketika sedang menunggu becak di depan Gedung DPR di Lapangan Banteng, tiba-tiba Aidit lewat naik sepeda. Lalu Aidit bilang, 'Bung Natsir, ayo saya bonceng'," kata Yusril.

Oleh karena itu Yusril, yang saat ini menjadi pengacara dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 Yusril berharap hubungannya dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno baik-baik saja. Meski bersebarangan dalam pandangan politik tapi hubungan tetap terjaga seperti halnya pemimpin Masyumi M Natsir dengan pemimpin PKI D.N Aidit.

"Ketika saya beda dengan anda dalam hal yang sebenarnya tidak ideologis, yakni kesediaan saya menjadi lawyer Jokowi Ma’ruf, bisakah kita tetap baik antar sesama dan saling menghormati seperti Mohammad Natsir dengan DN Aidit? Bisakah kita menghentikan segala macam hujatan, hanya karena kita beda dalam menetukan pilihan dan beda dalam strategi politik?" harap Yusril.