RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Program imunisasi Measles Rubella (MR) di Kota Pekanbaru masih belum mencapai target yang telah ditetapkan, yakni 95 persen.

Belum tercapainya realisasi MR ini disebabkan karena masih adanya orang tua murid yang melarang anaknya diberikan imunisasi.

Padahal, belum lama ini Walikota Pekanbaru, Firdaus, menginstruksikan agar Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru saling berkoordinasi melakukan pemberian vaksin kepada seluruh pelajar khususnya siswa sekolah dasar.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal saat dikonfirmasi terkait capaian imunisasi MR di seluruh sekolah mengatakan, sejauh ini program pemerintah pusat memang belum tergarap secara maksimal.

"Kita sudah maksimal. Kita bahkan sudah turun bersama Diskes Pekanbaru ke sekolah, tapi masih ada anak-anak yang enggan diberikan imunisasi MR, karena pihak orang tua melarangnya. Ini yang tidak bisa kita paksakan," kata Jamal, Sabtu (10/11/2018).

Dikatakan Jamal, pihaknya menginginkan agar suksesnya program imunisasi MR, ada peranan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru dan pihak kepolisian.

"Selama ini, orang tua kan selalu mengancam jika kami bersama Diskes akan melakukan imunisasi. Contohnya di SD 136 Pekanbaru. Jadi harus bersama-sama baik dari MUI, Kepolisian, Disdik dan Diskes. Jangan sampai kita yang dilaporkan sama orang tua murid gara-gara imunisasi MR ini," ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga berharap ada peranan dari MUI Kota Pekanbaru terkait dengan program imunisasi MR yang sempat menimbulkan kontroversi tiap-tiap tempat ibadah.

"Contohnya setiap salat jumat, hendaknya menyampaikan di ceramah kutbah. Sampaikan ke masyarakat, agar masyarakat pun tidak perlu cemas lagi," pintanya.

Saat disinggung apakah program imunisasi MR yang telah diperpanjang hingga akhir tahun akan tercapai, Jamal hanya menjawab diplomatis.

"Gimana mau tercapai, kalau dari ratusan murid di sekolah yang mau diimunisasi hanya 10 anak. Yang jelas kita sudah sangat maksimal menjalankan program ini dengan diskes pekanbaru," pungkasnya.

Sumber : Cakaplah

Editor : Nandra F Piliang