Parlemen Berperan Wujudkan Pemerintahan Transparan dan Efektif

Parlemen Berperan Wujudkan Pemerintahan Transparan dan Efektif

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menekankan bahwa parlemen berperan penting dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan bebas dari korupsi. Selain itu, dalam mendukung tercapainya agenda pembangunan berkelanjutan, pemberantasan korupsi merupakan peran vital bagi penyelenggara pemerintahan.

Hal tersebut sampaikan Fadli Zon ketika menjadi pembicara dalam Forum Parlemen G20 and Speakers’ Summits di Buenos Aires, Argentina, Rabu (31/10/2018), pekan lalu. 

Menurutnya, ancaman korupsi terbesar itu sebenarnya terdapat dalam tubuh para penyelenggara pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif. “Kita sudah sama-sama mengetahui, bahwa korupsi adalah ancaman serius bagi pembangunan berkelanjutan. Bahayanya, ancaman itu hadir di dalam tubuh penyelenggara pemerintahan dan negara, baik eksekutif maupun legislatif di tingkat nasional, regional, dan bahkan global,” tuturnya. 


Fadli juga mengingat apa yang pernah disampaikan oleh mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon bahwa 30 persen dari dana bantuan pembangunan yang semestinya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan pernah hilang di tengah jalan akibat praktik korupsi.

“Karena itu, pemerintahan yang bersih, transparan dan efektif, menjadi syarat utama mewujudkan pembangunan berkualitas. Selama praktik korupsi masih masif, maka pemerintahan akan selalu dalam kondisi lemah untuk merealisasikan pembangunan kepada rakyatnya,” kata Fadli.

Dalam pidatonya, legislator Partai Gerindra tersebut yang juga menjabat sebagai Presiden Global Organizations of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) itu tidak lupa menyerukan tiga rekomendasi bagi parlemen negara G-20 dan dunia, untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.

Pertama, parlemen harus memiliki political will yang kuat untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan transparan. Kedua, parlemen juga harus mengambil peran aktif dalam membuka dan mengusut secara tuntas setiap kasus-kasus korupsi, baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Ketiga, diperlukan juga kerja sama antarparlemen dalam pemberantasan korupsi pada satu platform bersama.

Dia berharap ketiga rekomendasi tersebut dapat menjadi kunci untuk membentuk suatu pemerintahan yang tidak hanya transparan dan bersih, namun juga responsif terhadap berbagai permasalahan. Ia juga menyatakan bahwa saat ini GOPAC tengah menggagas satu inisiatif bersama dengan Open Government Partnership (OGP) untuk mendorong keterbukaan parlemen.
 
Selain Fadli Zon juga menekankan pentingnya untuk memulai inisiatif dari institusi parlemen. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan, harus dimulai dari institusi parlemen itu sendiri. 

Sebagai organisasi internasional, jelasnya, GOPAC saat ini tengah menggagas satu inisiatif bersama dengan OGP untuk mendorong keterbukaan institusi parlemen.  Meski inisiatif keterbukaan parlemen sudah ada sejak 2012, namun masih diperlukan komitmen yang lebih luas dari parlemen berbagai negara. Khususnya parlemen negara-negara G20.

“Inisiatif positif ini perlu dukungan yang lebih luas. Dan forum G20, adalah momentum yang tepat bagi parlemen negara-negara G20 untuk melangkah menuju keterbukaan yang lebih substantif. Menjadikan institusi parlemen yang lebih terbuka dan transparan, demi terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan efektif,” pungkas Fadli. 


Reporter: Syafril Amir