Polda Sultra Sebut TKP Tewas Randi Lebih 1 Km dari Gedung DPRD

Polda Sultra Sebut TKP Tewas Randi Lebih 1 Km dari Gedung DPRD

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara menjelaskan peristiwa demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, yang berujung satu mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) bernama Randi (21) tewas, Kamis (26/09/2019).

Selain Randi, satu mahasiswa lainnya, yakni mahasiswa Fakultas Teknik UHO Kendari bernama La Ode Yusuf Kardawi kritis dalam demonstrasi ricuh tersebut.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt mengatakan Randi ditemukan tergeletak dalam radius satu kilometer dari Gedung DPRD.


"Korban yang meninggal dunia tempat kejadian perkaranya berada di depan Rumah Makan Minang Jaya dan kantor Depnakertrans Sultra di jalan Ahmad Yani yang berada jarak dari gedung DPRD lebih dari 1 km," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Awalnya, kata Golden, aksi yang berlangsung pukul 11.00 WITA itu berjalan damai. Aksi yang diikuti sekitar 2 ribu orang itu dilakukan dengan orasi dari mahasiswa dan telah ditemui oleh Ketua DPRD Provinsi Sultra.

"Setelah ada tanggapan dari ketua DPRD tiba-tiba dari arah mahasiswa melakukan pelemparan batu ke arah petugas dan anggota dewan," tuturnya.

Aksi pelemparan terjadi. Pihak Dalmas pun melakukan pembubaran dan mendorong masa menjauh dari Gedung DPRD. Pada saat masa didorong melewati pos lantas massa justru melakukan pembakaran pos.

Pada pukul 16.00 WITA polisi mendapat informasi jatuh korban tewas bernama Randi dan satu kritis, serta dua mahasiswa lainnya luka-luka.

Keterangan itu bertolak belakang dengan pantauan jurnalis Transmedia, Zainal Ishaq yang mengatakan korban berdiri di perempatan Jalan Made Sabara dan Abdullah Silambae, sekitar 200 meter dari Gedung DPRD Sultra.

Posisi Randi berada di dekat kantor Bulog, tak jauh dari Gedung DPRD Sultra. Saat itu barisan mahasiswa memang memadati area sekitar Gedung DPRD. Rekan korban menceritakan Randi tiba-tiba roboh.

"Ketika Randi sedang berkumpul bersama rekan-rekannya tiba-tiba saja jatuh," kata Zainal kepada CNN Indonesia TV.

Saat itu, para mahasiswa membawa Randi ke rumah sakit Korem karena jaraknya lebih dekat dari lokasi kejadian. Namun dalam perjalanan, nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Danrem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto membenarkan terkait meninggalnya Randi. Ia mengatakan, Randi sempat dibawa rekan-rekannya ke RS Korem yang berada tak jauh dari lokasi demonstrasi. Namun, sambung Yustinus, Randi dinyatakan telah tak bernyawa saat dibawa ke rumah sakit. Jasad Randi kemudian dipindahkan ke RSUD Abunawas, Kota Kendari.

Yustinus mengatakan terdapat luka di bagian dada sebelah kanan. Namun dia tak bisa memastikan penyebab luka tersebut.

"Saya lihat langsung ke sana ada luka di bagian dada sebelah kanan," kata Yustinus kepada CNN Indonesia TV.

"Apakah itu luka tembak atau luka tusuk, kami belum bisa pastikan. Kami tunggu hasil otopsi Rumah Sakit Abu Nawas," tambahnya.**