Sulitnya Ekonomi, Bocah Asal Dumai Pengidap Tumor Otak Jadi Penghuni Rumah Singgah Pekanbaru

Sulitnya Ekonomi, Bocah Asal Dumai Pengidap Tumor Otak Jadi Penghuni Rumah Singgah Pekanbaru

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Anak dari keluarga kurang mampu asal Dumai, Ridho Kurniawan (8) yang mengidap tumor otak harus menjadi penghuni sementara Rumah Singgah di Jalan Hang Jebat Pekanbaru. Ridho dirawat di Rumah Singgah itu kurang lebih sudah satu bulan.
 
Ayah Ridho adalah seorang buruh serabutan dan sang ibu bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ridho mempunyai dua kakak laki-laki yang hanya mengandalkan gaji sebagai buruh pabrik. 

Keluarga Ridho saat ini menunggu dana dari pemerintah cair. Karena untuk biaya berobat bocah itu, keluarga menggunakan Program BPJS. Namun sudah kurang lebih satu bulan dana untuk pengobatan Ridho belum juga ada kejelasan.

"Dana yang diminta belum dikirim oleh pemerintah pusat," kata abang Ridho, Afandi (23).


Sembari menunggu dana dari BPJS, keluarga Ridho berusaha meminjam uang kesana kemari demi berjalannya pengobatan Ridho, agar nasib Ridho mendapat kejelasan, karena kondisi yang semakin memburuk.

Siswa SDN 009 Bukit Kapur, Dumai ini sebenarnya tidak hanya mengidap penyakit tumor otak, tetapi juga terdapat cairan hidrosefalus di otak bocah malang itu. Beruntung, cairan tersebut berhasil diatasi oleh dokter. Mirisnya lagi, peralatan rumah sakit yang ada di Pekanbaru tidak mumpuni dikarenakan alat yang rusak.

Salah satu pihak rumah sakit yang ada di Pekanbaru menyarankan agar Ridho dirujuk ke ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Abang Ridho mengatakan, menurut dokter yang menangani Ridho, penyakit yang diderita Ridho karena faktor genetik atau penyebab lain, bocah itu pernah mengalami jatuh tepat di kepala.  

"Memang betul ia pernah jatuh di usia dua tahun setengah dan tepat di kepalanya, agak membenjol yang lumayan besar," kata Afandi. 

Namun saat itu pihak keluarga tidak melakukan tindakan preventif dengan membawa ke dokter. "Karena si bocah ini sendiri tidak mengeluh, hanya menagis kesakitan beberapa saat setelah kejadian," tambah Afandi.

Afandi melanjutkan, saat usia bocah itu menginjak delapan tahun setengah, tepatnya sebelum bulan puasa lalu, Ridho kembali mengeluh sakit kepala. Bersamaan dengan itu, ia juga mengalami gejala muntah, kondisi fisik yang melemah, serta mata berkunang-kunang.
 
Rambut di kepala rontok dan pergerakan tubuh yang terbatas, serta tidak bisa berjalan. Begitulah kondisi Ridho, bocah malang pengidap tumor otak ini.


Reporter: Teguh Pambudi