Warga Mengeluh, Petugas SPBU tak Kembalikan Uang Secara Utuh

Warga Mengeluh, Petugas SPBU tak Kembalikan Uang Secara Utuh

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sejumlah masyarakat Kota Pekanbaru mengeluhkan pelayanan yang diberikan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Bukan soal harga atau takaran, tapi terkait dengan pengembalian uang konsumen yang tidak utuh.

" Iya Bang, saya sering alami itu khususnya untuk pengisian BBM jenis roda dua. Misalnya saya minta isi Rp15.000, setelah diisi angka di meteran itu hanya tertulis Rp14.800, tapi petugas tidak mengembalikan uang Rp200. Bukan masalah nilainya, tapi caranya ini tidak enak," ujar Silo, warga, Tampan, meski tak menyebut SPBU mana yang disampaikannya.

Penuturan serupa juga disampaikan warga Payung Sekaki, Anto, menyatakan, pernah bahkan sering mengalami hal itu. Bahkan dia menduga perlakuan yang diterima tidak mengembalikan uang secara utuh merupakan faktor kesengajaan.


"Saya menduga itu sengaja, karena angka di meteran itu jelas tertera, kenapa tidak dikembalikan meskipun nilainya kecil tapi kan tidak harus begitu. Apa salahnya pihak SPBU menyediakan uang receh. Misalkan saja satu orang pembeli tersisa uangnya Rp200, satu hari ada berapa orang yang membeli BBM," cetus Anto.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Manusia, Setda Pekanbaru, Masirba H. Sulaiman, menegaskan akan menindak SPBU yang melakukan dugaan kecurangan.

"Kita akan tindak dengan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Pertamina. Tidak boleh berbuat begitu, SPBU harus memberikan pelayanan seperti yang dikehendaki masyarakat. Jangan mentang- mentang Pekanbaru menuju kota pintar, pelaku usaha bisa berbuat seenaknya. Warga kita minta tegas meminta kembalian itu sekalipun hanya Rp50," tegasnya.

Irba juga menyarankan warga yang mengalami hal demikian untuk melaporkan ke pihaknya. Namun warga juga diminta tegas menuntut hak mereka.

"Masyarakat jangan diam saja, kalau diam memang terjadilah pembiaran yang dianggap itu jadi biasa saja. Ini kan hampir sama dengan yang pernah terjadi dulu, pengembalian uang ditukar dengan permen. Tidak boleh, alat tukar untuk transaksi itu uang, bukan permen. Masalah ini akan kita tindaklanjuti," tandas Irba.

Dugaan kecurangan yang disebutkan juga dialami Hanafi, warga Harapan Raya. Waktu itu, kata dia bermaksud mengisi penuh tangki sepeda motornya.

"Iya saya mau isi penuh, setelah petugas mengisi, angka di meteran tertulis Rp15.365. Petugas bilang sudah penuh, uangnya Rp16.000, karena malas ribut saya bayar dan tinggal pergi," akunya.

Reporter: Suherman



Tags Pekanbaru