Alat Pertanian Minim, DTPHP Harapkan Penambahan

Alat Pertanian Minim, DTPHP Harapkan Penambahan

TEMBILAHAN (HR)-Peralatan Pertanian Pasca Panen Kabupaten Indragiri Hilir masih minim, Dinas Tanaman Pangan,Holtikultural dan Pertenakan, Harapkan ada penambahan alat guna meningkatkan hasil pertanian.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Kabupaten Indragiri Hilir, alat pertanian yang tersedia diwilayah setempat masih sangat minim.

Hal ini disampaikan kepala bidang (Kabid) Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Juni Astuti, Senin (9/3).

“Dari data luas tanam padi dan jagung tahun 2014 lalu kebutuhan alsistan pasca panen untuk tahun 2015 masih sangat minim,” jelas Juni.

Ia menerangkan, saat ini alat pertanian yang dibutuhkan di wilayah Kabupaten Inhil berupa Rice Milling Unit (RMU), power threser, dan corn seller.

 Ia menjelaskan, corn seller ini berfungsi memisahkan biji jagung dari bonggolnya atau biasa dikatakan proses pemipilan, kemudian RMU berfungsi pengupas padi yang nantinya akan menjadi beras, sedangkan power threser akan digunakan sebagai alat merontokkan padi.

"Setiap satu unit power threser dapat merontokkan padi seluas 15 hektare, dan setiap satu unit corn seller juga dapat merontokkan 15 hektare jagung," terangnya.

 Ia mengatakan, beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Inhil sudah memiliki alat pertanian tersebut, hanya saja terkendala jumlah yang masih terbatas karena lahan yang cukup luas.

Ditambahkan, di Kecamatan Tembilahan Hulu, luas tanam padi adalah seluas 2.253 hektare, RMU yang tersedia hanya tujuh unit sedangkan yang dibutuhkan sekitar 23 unit, dan untuk power threser 19 unit dan dibutuhkan 131 unit.

"Kecamatan Batang Tuaka luas tanam padinya adalah 3.672 hektare, RMU yang tersedia hanya ada 22 unit, yang dibutuhkan adalah 26 unit, dan untuk power threser-nya yang ada 45 unit, sedangkan yang dibutuhkan ada 199 unit," jelasnya.

Harapnya, pihak Pusat, provinsi dan kabupaten, saling bersinergi dalam melengkapi alat pertanian di wilayah Kabupaten Inhil guna menggerakkan program swasebada pangan.

"Hal ini dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat, dan merupakan salah satu bentuk upaya pencapaian program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,  pungkasnya. (mg4)