Rohil Krisis Penanganan HIV dan Narkoba

Rohil Krisis Penanganan HIV dan Narkoba

BAGANSIAPIAPI (HR)- Rohil saat ini dinilai krisis penanggulangan dan penanganan HIV/AIDS. Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Bangko, Anjas Mara, Rabu (25/2) di Bagansiapiapi.

"Rohil ko kini sedang krisis penanggulangan HIV dan Narkoba. Apo pasal, itu sobabnyo Rohil ko bolum ado tompek rehabilitas bagi yang kono HIV atau candu Narkoba, jadi kami ko lotih asik memboi pengarahan, atau ngecek sesiapo yang kono HIV, sebab setelah tau pun dio terinveksi tetap ajo tak berikan penanganan khusus, bahkan terkesan dibiarkan," ujar Anjas Mara.

Untuk itu, pihaknya sangat berharap agar pemerintah serius mengatasi masalah tersebut, bila perlu dibangun panti rehabilitas baik terhadap pengguna narkoba maupun bagi penderita HIV/AIDS.

"Seberapa banyaklah diberi pengarahan atau sosialisasi tetap saja akan semakin ber-tambah penderita HIV itu kalau kita di daerah tidak ada panti rehabilitasi," kata Anjas.

Pria yang mengaku mantan wartawan Tempo itu juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan bahwa mereka para wanita penjajak sek komersial akan melakukan tindakan balas dendam jika benar mereka telah terinveksi virus HIV/AIDS kepada lelaki hidung belang. Buntutnya akan berujung pada penularan pada pasangannya dan anggota keluarga terdekat.

Tambahnya, saat ini saja, Rohil sendiri menduduki peringkat ketiga terbanyak tertular penderita HIV dan AIDS. Hal itu sudah diketahui sejak tahun lalu, namun sampai saat ini belum ada tindakan khusus yang dilakukan pemerintah dalam melakukan penanganan ataupun membangun tempat rehabilitas.

Apalagi, saat ini banyak tempat esek-esek berkedok salon, pernah dilakukan tes kesehatan kepada wanita salon asal Sumatera Utara, hasilnya positif terinfeksi HIV. Tapi setelah diketahui hal itu tidak ada tindakan yang berarti, paling tindakan yang dilakukan adalah sekadar mengembalikan ke daerah asal.

"Itu yang di salon -salon, perlu ditindak tegas, selain pemilik salon, juga kepada wanita panjaja sek, agar mereka nantinya tidak melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan, bisa saja dikembalikan ke daerah asal karena kita di Rohil belum ada panti rehabilitasi," pungkasnya.(zmi)