Gandeng Budayawan Riau, Disbud Sosialisasikan Tunjuk Ajar Melayu kepada Pelajar

Gandeng Budayawan Riau, Disbud Sosialisasikan Tunjuk Ajar Melayu kepada Pelajar

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dinas Kebudayaan Provinsi Riau kembali mensosialisasikan ilmu pengetahuan tentang kebudayaan Melayu kepada pelajar tingkat SMA dari seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau melalui pembinaan Tunjuk Ajar Melayu Riau yang dilaksanakan dari tanggal 16-19 JUli 2018.

Pembinaan ini menghadirkan sejumlah tokoh budaya Riau dalam acara yang bertajuk "Mengajar Tunjuk Ajar" yang digelar di salah satu hotel di Pekanbaru.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau, Yoserizal Zen mengatakan, sosialisasi kepada kalangan pelajar ini dimaksudkan untuk mengenalkan tunjuk ajar kepada anak-anak. Selain ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Riau hadir juga dalam kegiatan itu guru pendamping yang juga perwakilan dari berbagai sekolah di Riau. 


Turut memberikan pelatihan “Tunjuk Ajar Melayu” sebagai pembicara dan pemberi nasihat di antaranya Ketua Majelis Kerapatan Adat Datuk Seri Al Azhar, OK Nizami Jamil, Taufik Ikram Jamil, Tuan Guru Syarifudin Sei Gergaji dan Fakhrunnas MA Jabbar serta GP Ade Darmawi.

"Karena tunjuk ajar Melayu itu sudah mulai hilang pada anak-anak sekarang ini, makanya kita mengharapkan agar tetap dilestarikan sikap kemelayuan itu. Tentu kita mulai memberikannya dari tingkat pelajar agar bisa digunakan sehari-harinya, dalam kehidupan di rumah, sekolah maupun ke masyarakat lingkungan tempat tinggal," ujar Yoserizal Zen. 

Dijelaskan juga, tunjuk ajar sendiri merupakan hasil karya dari tokoh budayawan Riau Tenas Effendy yang berisikan nasihat dan petunjuk dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya Melayu. 

"Makanya kita ingin anak kemenakan kita juga bisa melestarikan budaya Melayu Riau, terutama dalam bahasa dan sikap sehari-hari," ujarnya.

Mengajar tunjuk ajar kepada pelajar ini juga merupakan bagian dari mengejar visi Riau 2020 mendatang yakni mewujudkan Provinsi Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Apalagi saat Perda Muatan Lokal sudah diterapkan di Riau tentunya para generasi muda harus mengetahuinya dan mendukung serta ikut dalam mengembangkan. 

"Dengan memperkenalkan tunjuk ajar ini maka ada rasa tanggung jawab juga bagi generasi muda kita dalam melestarikan budaya melayu di Riau. Sebentar lagi kurikulum pendidikan muatan lokal juga akan dimasukkan. Selain itu sekarang sudah diterapkan di ruang publik sebagai dukungan dalam muatan lokal, seperti di bandara pengumuman sudah dilakukan dengan bahasa Melayu,” ungkap Yose.

Reporter: Nurmadi