Jalan Rusak Pengaruhi Meningkatnya Kecelakaan Selama Mudik

Jalan Rusak Pengaruhi Meningkatnya Kecelakaan Selama Mudik

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sejumlah faktor memengaruhi terjadinya peningkatan angka kecelakaan selama Operasi Ketupat Muara Takus 2018. Salah satunya, karena banyaknya jalan rusak di sepanjang jalur mudik.

Operasi ini berlangsung selama 18 hari, sejak 7 Juni hingga 24 Juni 2018 selama pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1439 hijriah. Secara umum, pelaksanaan operasi kemanusiaan itu dianggap berhasil dan tidak ada hambatan.

Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Lalulintas (Wadirlantas) Polda Riau, AKBP Roy Ardhya Candra, kepada Riaumandiri.co, Jumat (29/6/2018). Dikatakannya, terjadi peningkatan angka kecelakaan dibanding tahun 2017. Di mana, pada 2017 ada sebanyak 26 kejadian, dan pada 2018 meningkat menjadi 54 kejadian.


Angka korban meninggal dunia juga meningkat. Pada 2017, korban meninggal dunia sebanyak 20 orang, sementara itu di 2018 ini terdata sebanyak 27 korban. Sedangkan untuk korban luka berat tahun 2017 sebanyak 8 orang, dan di 2018 sebanyak 44 orang. Sementara itu untuk luka ringan di tahun 2017 sebanyak 40 orang dan di tahun 2018 sebanyak 34 orang.

"Meski dari kejadiannya meningkat, tapi korban fatalitas menurun. Dimana pada 2017, dari 26 kejadian yang meninggal dunia sebanyak 20. Tapi tahun ini, walaupun kejadian kecelakaan sebanyak 54, yang meninggal dunia hanya 27 orang. Menurun secara persentase," ujar Roy di Kantor Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Riau.

Lebih lanjut dikatakannya, dari 27 orang itu ada 4 pemudik yang meninggal dunia, dan terjadi di jalur lintas barat.

Meningkatnya angka kecelakaan ini, katanya, disebabkan karena beberapa faktor. Paling utama karena kekurangan hati-hati pengendara. Kemudian, faktor cuaca. Selanjutnya, faktor jalan yang mengalami kerusakan di sepanjang jalur mudik. Paling banyak itu di jalur barat, tepatnya di wilayah Kampar. Menindaklanjuti ini, pihak Polres Kampar sudah berkoodinasi dengan instansi terkait.

"Kita minta perbaikan jalan. Faktor jalan penyebab laka (kecelakaan,red) lantas. Kita sudah menyurati ke instansi terkait, dalam hal ini adalah PU (Dinas Pekerjaan Umum). Paling tidak memperbaiki jalan," kata Roy.

Masih dikatakannya, di jalur barat banyak jalan lurus. Trek ini memancing pengendara untuk berkecepatan tinggi saat mengendara. Peluang terjadinya kecelakaan menjadi tinggi. Oleh karena itu, pihak Polres Kampar diminta untuk membuat tali kejut.

"Kita juga minta polres jajaran untuk membuat tali kejut. Tali kejut ini penting. Kalau rambu-rambu, cenderung tak dihiraukan pengendara. Kalau tali kejut, mau tidak mau, harus mengurangi kecepatan," pungkas AKBP Roy.


Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Rico Mardianto