Stabilkan Harga Kelapa di Inhil, Ini yang Dilakukan Andi Rachman dan Wardan

Stabilkan Harga Kelapa di Inhil, Ini yang Dilakukan Andi Rachman dan Wardan
RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Kelapa menjadi salah satu komoditi utama di Indragiri Hilir (Inhil). Hampir 70 persen kehidupan masyarakat Inhil bergantung pada kelapa. Ketika harga kelapa turun, perekonomian masyarakat juga terganggu. 
 
Cagub Riau nomor 4 Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, memang komoditi kelapa ini harganya mengikuti pasar dunia. Namun demikian, pihaknya punya solusi paling tidak agar disapiratas harga di pabrik dan di pedagang pengepul tidak terlalu jauh berbeda.  
 
"Saya dah ngobrol sama pak Wardan,  Bupati Inhil non aktif. Kami sepakat untuk menghidupkan dan menggeliatkan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes. Mereka yang akan menjadi pembeli kelapa masyarakat," ujarnya saat kampanye dengan masyarakat Desa Enok di Kecamatan Enok, Kabupaten Inhil, Selasa, (10/4/2018). 
 
Selain Wardan yang jadi juru kampanye pasangan nomor 4, juga hadir pada kegiatan politik tersebut yakni calon wakil bupati nomor tiga, Syamsudin Uti. Kemudian Ketua DPRD Riau, Septina Primawati Rusli. Ada juga Ferryandi, Wali Ketua DPRD Inhil dari Fraksi Golkar. Kemudian Ketua AMPG Inhil yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Inhil, Edi Sindrang. Serta Afrison, calon legislatif (caleg) Partai Golkar dapil Inhil. 
 
Andi Rachman melanjutkan dari hasil penelusuran pihaknya, harga kelapa jambul di pabrik saat ini sekitar Rp 2.200. Namun, pedagang pengepul membeli kelapa dari petani seharga Rp 900 per kilogram. Paling mahal Rp 1.000 per kilogram. 
 
Disparitas harga yang terlalu jauh ini bisa diatasi dengan pembentukan koperasi atau BUMDes yang menggantikan peran pedagang pengepul. 
 
BUMDes dan koperasi ini nanti yang akan beli kelapa petani dengan harga yang lebih baik ketimbang pedagang pengepul. 
 
"BUMDes dan koperasinya hidup, warga terbantu. Kalau dikelola BUMDes, Kentungannya juga bisa untuk membangun desa," ungkapnya. 
 
Andi Rachman pun mengatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran hingga Rp 1 triliun untuk menghadirkan BUMdes di seluruh desa di Riau. Artinya ada satu BUMDes satu desa. 
 
Selain meningkatkan peran BUMDes dan koperasi, Andi Rachman juga menjanjikan akan membenahi infrastruktur jalan di Inhil. Baik yang memang menjadi kewenangan provinsi maupun jalan penghubung antar kecamatan yang bisa dibangun lewat Bantuan Keuangan dari provinsi. 
 
Sementara HM Wardan, Bupati Inhil non aktif mengatakan perhatian Andi Rachman untuk Inhil sungguh luar biasa. 
 
"Selama beliau memimpin, sudah Rp 1,8 triliun uang provinsi yang digelontorkan untuk Inhil. Sebanyak Rp 600 miliar di antaranya untuk pembangunan infrastruktur. Jadi, apalagi, coblos nomor 4 untuk Andi Rachman - Suyatno," ujar Wardan.***
 
Editor: Nandra F Piliang