Seratusan Sekolah di Sumatera Barat Masih UN dengan Kertas Pensil

Seratusan Sekolah di Sumatera Barat Masih UN dengan Kertas Pensil
RIAUMANDIRI.CO, PADANG - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/MA mulai berlangsung hari ini serentak, mulai 9-12 April 2018. Namun, sebanyak 107 sekolah di Sumatera Barat masih belum bisa mengikuti UNBK, mereka hanya bisa mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
 
Pelaksanaan UN SMA di Sumbar 13 persen menggunakan UNKP total sebanyak 6.542 peserta dengan 54 sekolah dan UN MA 896 peserta di 53 sekolah.
 
Sementara pelaksanaan UNBK SMA diikuti 40.252 peserta dengan 262 sekolah dan UNBK MA 9.352 peserta di 171 sekolah.
 
“Pelaksanaan UN SMA di Sumbar masih ada 13 persen dengan sistem UNKP,” kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit di sela sela kunjungan peninjauan UN di SMA Negeri 2 Sumbar, Koto Gaek Guguk, SMA Negeri 1 Talang Kabupaten Solok, Senin (9/4/2018).
 
Nasrum mengatakan, penyebab banyak siswa yang belum bisa ikut UNBK dikarenakan kondisi daerah yang belum memiliki fasilitas jaringan listrik, jaringan telekomunikasi dan berada di daerah terisolir.
 
“Terutama di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan beberapa masih terpencil jauh dari pusat kota kabupaten. Terhadap kondisi demikian UN masih tetap dilakukan di SMA tersebut dengan kertas dan pensil,” terang Nasrul.
 
Kondisi seperti ini, kata Nasrul, akan tetap menjadi perhatian pemerintah provinsi Sumatera Barat agar dapat meningkatkan fasilitas jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi pada daerah terisolir tersebut.
 
“Contoh di Mentawai berbagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan percepatan tengah dilakukan, baik oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun oleh investor. Begitu juga dengan daerah lainnya di Sumatera Barat, melengkapi sarana dan prasarana komputer dan lainnya dan kita berharap tahun depan semua telah UNBK,” terangnya.
 
Kadis Pendidikan Sumatera Barat, Burhasman Bur menambahkan, pelaksanaan UNBK atau UNKP oleh siswa SMA dengan mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, dan satu mata pelajaran jurusan.
 
Menurut Burhasman, siswa bisa memilih satu mata pelajaran tergantung jurusannya. Misal, siswa jurusan IPA bisa memilih biologi, fisika, atau kimia. Hal itu untuk menguji passion atau minat siswa.
 
"Ada pilihan mapel misalnya anak IPA bisa memilih salah satu aja, bisa biologi saja atau kimia. Kenapa satu mapel kita ingin passionnya di situ lah yang akan menekuni di situlah akan diuji," kata Burhasman.
 
Editor: Nandra F Piliang
Sumber: Okezone