Pagi Ini, 47.688 Siswa SMA dan MA di Riau Ikuti UN

Pagi Ini, 47.688 Siswa SMA dan MA di Riau Ikuti UN
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sebanyak 47.688 siswa SMA sederajat se Provinsi Riau, hari ini, Senin (9/4/2018), mengikuti Ujian Nasional (UN), baik sistem UN Berbasis Komputer (UNBK) maupun sistem UN Kertas dan Pensil (UNKP) selama 4 hari ke depan.
 
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Indra Agus Lukman, mengatakan, dari 47.788 siswa yang melaksanakan UN tingkat SMA sederajat, sebanyak 19.178 siswa yang tersebar di sekolah kabupaten/kota, akan menjalani ujian dengan sistem UNKP dan 28.610 siswa mengikuti UNBK.
 
Selain itu, dari 431 SMA yang mengikuti UN di Riau, ada 183 SMA yang melaksanakan UNBK secara mandiri, 46 sekolah yang menumpang dan 202 sekolah yang melaksanakan UNKP. 
 
Sedangkan untuk MA ada 267 sekolah yang melaksanakan UN. Dari 267 sekolah tersebut ada 38 sekolah yang melaksanakan UNBK secara mandiri, 29 sekolah yang menumpang dan 210 sekolah yang melaksanakan UNKP.
 
"Insya Allah, semua siswa SMA sederajat akan menjalani UN. Kita berharap bisa berjalan lancar seperti UN SMK yang telah selesai. Untuk tingkat SMA ada sekolah yang masih UN berbasis UNKP. Dan baru 68 persen yang sistem UNBK," jelas Indra.
 
Dijelaskan Indra, Pemprov Riau saat ini akan berusaha agar seluruh sekolah di kabupaten/kota bisa mengikuti UNBK. Persentase yang sudah mencapai 68 persen yang melaksanakan UNBK, ditargetkan tahun depan bisa terpenuhi 100 persen.
 
"Untuk SMA UNBK-nya akan kita penuhi secara bertahap. Dan pemenuhan secara APBD akan kita penuhi untuk pelaksanaan UNBK ini sendiri," jelasnya.
 
Untuk pelaksanaan UNBK pihaknya juga bekerjasama dengan PLN dan provider. Hal  ini untuk mengantisipasi jika terjadi jaringan lelet  dan mati lampu. Karena pada UNBK tingkat SMK lalu, ada sedikit gangguan jaringan yang lambat, sehingga bisa mengganggu konsentrasi siswa.
 
"Kita sudah bekerjasama dengan provider masalah jaringan internet berjalan dengan lancar dan PLN untuk listrik. Kuota sebuah jaringan tergantung sebuah provider. Jaringan jalan namun agak lelet apalagi sudah masuk dalam tahap aktifitas jam kerja sehingga membuat jaringan menjadi lelet. Jadi kita berharap tidak terjadi jaringan yang lelet lagi," kata Indra. ***
 
Reporter : Nurmadi
Editor     : Mohd Moralis